7 Cara Meningkatkan Efektivitas Diri

Andrea Piacquadio, Pexels
Efektivitas pribadi mencakup keterampilan, perilaku, dan sikap yang membantu seseorang bekerja dengan lebih baik dan berkontribusi terhadap kesuksesan organisasi. Topik ini menjadi fokus dalam sebuah webinar yang saya lakukan bersama Betty Dannewitz, salah satu arsitek solusi kami yang luar biasa dan juga sosok paling kreatif yang saya kenal. Dalam sesi tersebut, kami membahas berbagai hal seperti kesadaran diri, kemampuan memprioritaskan tugas, beradaptasi terhadap perubahan, hingga bangkit kembali setelah menghadapi kegagalan.
Betty dan saya menekankan pentingnya mengenali kekuatan diri untuk menjadi lebih efektif serta bertindak dengan penuh kesengajaan. Bersama lebih dari 400 profesional kepemimpinan, pembelajaran, dan pengembangan talenta dari seluruh dunia, kami mengeksplorasi beragam strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitas pribadi. Dari diskusi tersebut, muncul tujuh tema utama berikut.
1. Kenali Dirimu Sendiri
Penting bagi kita untuk memahami diri sendiri, termasuk kecenderungan alami, kebiasaan, prioritas, dan hal-hal yang memicu reaksi emosional. Meskipun topik “pemicu” bisa menjadi bahasan tersendiri, kami lebih fokus pada bagaimana cara memprioritaskan hal-hal penting dalam hidup.
Salah satu aktivitas sederhana untuk mengenali prioritas adalah membuat diagram lingkaran tiga dimensi menggunakan piring kertas. Dengan melihatnya, kamu bisa mengetahui di mana waktu dan uangmu paling banyak dihabiskan. Dari sana, kamu mungkin akan menyadari perbedaan antara hal-hal yang kamu anggap penting dan hal-hal yang sebenarnya penting.
Baca Juga: Kesadaran Diri: Kunci Pertumbuhan Pribadi dan Profesional
2. Tantang Batasan yang Diasumsikan
Kami juga membahas pentingnya mengenali dan menantang batasan yang hanya kita “anggap” ada. Terkadang, kita terjebak pada cerita yang kita buat sendiri, seperti merasa tidak punya cukup waktu, sumber daya, atau pengaruh. Padahal, banyak di antaranya hanyalah batasan asumtif, bukan kenyataan. Untuk mulai melepaskan diri dari hal itu, tuliskan asumsi-asumsi tersebut lalu ubah cara pandangmu terhadapnya.
3. Ketahui Apa yang Kamu Butuhkan
Agar dapat berkomunikasi jujur dan tampil dengan versi terbaik diri di tempat kerja, kamu harus mampu mengungkapkan nilai yang kamu bawa sekaligus mengenali hal-hal yang bisa menghambat kontribusimu. Kami membahas cara menemukan “kekuatan super” pribadi dan bagaimana tindakan kecil seperti merawat diri, refleksi, dan menulis jurnal dapat membantu membangun kesadaran diri yang lebih dalam.
4. Tinjau Nilai dan Kenali Kebutuhan
Meninjau kembali nilai-nilai hidup setiap tahun mungkin terasa tidak nyaman, tetapi hal ini penting agar tindakanmu tetap sejalan dengan prinsip dan tujuan hidupmu. Nilai-nilai pribadi seharusnya menjadi dasar bagi prioritas dan target yang kamu tetapkan. Komunikasikan kebutuhanmu dengan pasangan, atasan, maupun rekan kerja. Fokuslah pada apa yang kamu butuhkan untuk berkembang, bukan sekadar bertahan.
5. Bertindak dengan Sengaja
Bersikap intentional bukan hanya soal menulis rencana di buku agenda atau membuat daftar tugas. Ini tentang kejelasan atas apa yang ingin kamu lakukan dan benar-benar melakukannya. Artinya, berani berkata “tidak” pada permintaan atau proyek yang tidak sejalan dengan nilai dan tujuanmu, serta meluangkan waktu untuk berpikir matang sebelum bertindak. Menjadi pribadi yang intentional juga berarti mengatur waktu dengan bijak, bertanggung jawab atas keputusan sendiri, dan tidak hanya diam saat perlu mengambil peran.
6. Singkirkan Gangguan
Kami juga membahas bagaimana cara menghilangkan gangguan yang tampak mendesak tetapi sebenarnya tidak penting. Tuntutan seperti ini sering membuat kita kehilangan fokus terhadap hal-hal yang benar-benar berarti. Menolak hal yang tidak relevan adalah tanda kedewasaan seseorang yang hidup dengan tujuan jelas.
Kami membagikan tiga pertanyaan yang bisa membantu menentukan apakah suatu hal merupakan prioritas atau gangguan:
1. Apakah hal ini benar-benar penting?
2. Apakah kamu termotivasi untuk melakukannya?
3. Apakah ini harus dilakukan sekarang, dan tidak bisa ditunda tanpa kehilangan kesempatan?
Jika jawaban dari salah satu pertanyaan tersebut adalah “tidak,” berarti hal itu bukan prioritas dan bisa ditempatkan di urutan bawah daftar tugasmu.
Baca Juga: Berani Menolak Pekerjaan Demi Prioritas
7. Efektivitas Pribadi: Dari Bertahan ke Berkembang
Efektivitas pribadi dimulai dari mengenali kebutuhan diri dan mengambil tindakan yang tepat untuk memenuhinya. Ini bukan tentang menambah beban pekerjaan, melainkan fokus pada satu hal dalam satu waktu.
Betty dan saya menutup sesi dengan mengutip pernyataan dari Terrell Fletcher, Direktur Eksekutif Blanchard Institute: “You can do it all—but not all at once.” Kamu memang bisa melakukan semuanya, tapi tidak sekaligus. Melangkah satu per satu adalah cara terbaik untuk menjaga batas, menetapkan prioritas, dan mencegah kelelahan.
Kepribadian
Tags: Jadilah Seorang Pemimpin, Kepemimpinan Tanpa Batas, Pertumbuhan, Sifat Positif
Britney Cole adalah Chief Innovation Officer sekaligus Kepala Blanchard Innovation Lab dan Experience Center. Ia menciptakan suasana yang penuh semangat dan pemikiran visioner bagi klien yang ingin mendefinisikan ulang makna sejati dari menggali potensi dan kekuatan dalam diri individu maupun organisasi demi kebaikan yang lebih besar.





