Duduk Sepanjang Hari? Ini yang Terjadi pada Tubuh Anda

Dec 12, 2025 3 Min Read
Young business woman working on laptop
Sumber:

Freepik

Di era modern, banyak pekerjaan yang dulunya membutuhkan tenaga manusia kini digantikan oleh mesin dan teknologi seperti AI. Perubahan ini membuat kita semakin sedikit bergerak dan lebih banyak duduk, terutama di kantor. Bagi yang bekerja dari rumah, situasinya tidak jauh berbeda karena tetap menghabiskan berjam-jam di depan layar.

Meskipun terlihat biasa, kebiasaan duduk terlalu lama dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Dampaknya mencakup nyeri otot, gangguan pencernaan, risiko penyakit kronis, dan gangguan kesehatan mental.

Dampak Fisik dan Kesehatan Tubuh

Menurut portal kesehatan Hello Doktor, beberapa kesan duduk terlalu lama antara lain:

1. Mengganggu Postur Tubuh

Duduk terlalu lama cenderung membuat tubuh membungkuk dengan kepala condong ke depan. Posisi ini memberi tekanan pada otot leher dan tulang belakang. Akibatnya muncul rasa nyeri yang lama-kelamaan dapat mengganggu postur tubuh dan memengaruhi penampilan fisik.

sitting and standing straight

2. Ketegangan Otot

Postur yang salah membuat otot leher, pinggul, dan bahu menjadi tegang. Jika berlangsung lama, kekuatan dan fungsi otot dapat menurun. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menimbulkan masalah seperti nyeri punggung, slipped disc, atau rasa kesemutan pada tangan dan kaki akibat tekanan pada saraf.

Baca Juga: Bergerak untuk Bahagia: Manfaat Olahraga untuk Pikiran

3. Risiko Obesitas Meningkat

Gaya hidup pasif mengurangi pembakaran kalori. Penelitian dari Harvard menunjukkan bahwa berdiri dapat membakar 30 persen lebih banyak kalori dibanding duduk. Jika terlalu lama duduk, lemak dan gula lebih mudah menumpuk sehingga meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Mengurangi waktu duduk membantu menjaga berat badan tetap stabil.

4. Gangguan Pencernaan

Duduk setelah makan memberi tekanan pada area perut. Proses pencernaan menjadi lebih lambat dan dapat menimbulkan heartburn atau sembelit. Jika terjadi terus menerus, penyerapan nutrisi dapat terganggu dan berdampak pada kesehatan usus.

Dampak pada Kesehatan Mental

Selain memengaruhi fisik, gaya hidup sedentari juga berdampak pada kesehatan mental. Beberapa studi menemukan bahwa kebiasaan duduk terlalu lama berkaitan dengan peningkatan risiko depresi, kecemasan, stres, dan gangguan tidur. Semakin lama Anda duduk tanpa bergerak, semakin tinggi risiko mengalami gangguan mental, bahkan jika Anda tetap berolahraga di luar jam kerja.

Risiko Kematian Dini

Sebuah studi besar dari American Cancer Society yang melibatkan lebih dari 120.000 orang menemukan bahwa duduk lebih dari enam jam per hari dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 19 persen dari berbagai penyebab. Angkanya mencakup penyakit jantung, kanker, stroke, dan diabetes. Menariknya, risiko ini tetap muncul meskipun seseorang aktif berolahraga setelah bekerja.

AMS

Tips agar Lebih Banyak Bergerak

Menurut Patel, salah satu peneliti utama, bukti semakin jelas bahwa mengurangi waktu duduk sangat penting untuk hidup yang lebih sehat. Kemajuan teknologi membuat kita semakin pasif. Karena itu kita perlu lebih sadar untuk mencari cara bergerak.

Di tempat kerja:

  • Duduk dengan sudut sekitar 135 derajat untuk mengurangi tekanan pada punggung.
  • Ambil jeda singkat untuk berjalan di sekitar kantor.
  • Pilih tangga atau berjalan di eskalator dibanding naik lift.
  • Gunakan toilet yang paling jauh dari meja kerja.

Di rumah:

  • Berdiri sambil melipat pakaian ketika menonton TV.
  • Lakukan peregangan ringan saat menonton acara favorit.
  • Kurangi waktu menatap ponsel ketika duduk.
  • Bangun dan bergerak saat iklan muncul.
  • Berjalan ke dapur atau keliling rumah saat istirahat.
  • Catat aktivitas harian dan coba kurangi waktu duduk.

Baca Juga: Kekal Sehat Walaupun Bekerja dari Rumah

Duduk terlalu lama dapat memberi dampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Batasi waktu duduk antara satu hingga dua jam dan lakukan sedikit gerakan sebelum kembali duduk. Perubahan kecil yang dilakukan secara konsisten dapat memberi manfaat besar bagi kesehatan jangka panjang.

Share artikel ini

Alt

Berlatarkan pendidikan di bidang Bahasa dan Linguistik Melayu, Amirah Nadiah gemar membaca dan mengikuti perkembangan terkini, sehingga membuatnya tetap peka terhadap berbagai isu. Sebagai Content Editor, ia aktif dalam pekerjaan terjemahan serta pembuatan konten yang menarik dan meyakinkan.

Alt

Mungkin Anda Juga Menyukai

Seorang anak laki-laki menggunakan ponsel

Ternyata Ibu Benar: Ponsel Memang Menguras Tenaga Kita

Oleh Anggie Rachmadevi menanyakan kapan terakhir kali kamu benar-benar berhenti tanpa layar dan notifikasi? Dalam kesibukan tanpa henti, kita lupa memberi ruang bagi pikiran untuk beristirahat. Padahal, dari jeda sederhana, kreativitas dan ketenangan justru tumbuh kembali.

Oct 29, 2025 3 Min Read

Wawancara Kepemimpinan: Pemimpin dan Waktu

Pemimpin dan Waktu

Douglas Robitaille berbagi wawasan tentang bagaimana pemimpin mengelola waktu dengan bijak untuk mencapai tujuan besar dan membangun tim yang produktif.

Feb 12, 2025 57 Min Video

Jadi Seorang Pembaca Leader's Digest