6 Cara Membangun Kepemimpinan yang Mendorong Transformasi

Aug 11, 2025 4 Min Read
pemimpin dengan visi ke depan
Sumber:

Pexels

Membangun Kepemimpinan yang Berkembang Seiring Perubahan Dunia

Dalam artikel sebelumnya tentang Vertical Leadership Development, saya membahas bahwa membentuk pemimpin masa depan bukan hanya soal menambah keterampilan, tetapi mengubah cara mereka memaknai sesuatu. Inilah yang membedakan pemimpin yang benar-benar siap menghadapi masa depan, terutama di era ketika AI berkembang sangat cepat. Lalu, bagaimana membentuk pemimpin yang mampu bertahan dan berkembang di tengah ketidakpastian, perbedaan, dan kompleksitas? Kuncinya ada pada enam kemampuan kepemimpinan transformasional. Kemampuan ini memengaruhi bukan hanya apa yang mereka ketahui, tetapi juga bagaimana mereka berpikir, mengambil keputusan, dan bertindak.

Berikut enam kemampuan tersebut beserta cara untuk mengembangkannya.

1. Eksperimen Berbasis Rasa Ingin Tahu

Pemimpin hebat selalu ingin tahu tentang diri mereka sendiri, orang lain, dan sistem yang mereka jalankan. Mereka menggabungkan tindakan dan pembelajaran secara sadar.

Coba ini:

  • Luangkan waktu untuk berhenti sejenak, merenung, dan memperhatikan apa yang terjadi.
  • Ajukan pertanyaan yang baik kepada diri sendiri dan orang lain, lalu dengarkan untuk memahami alasannya.
  • Rancang eksperimen kecil atau besar dengan rasa ingin tahu dan keterbukaan pada hasilnya.

Pertanyaan untuk diri sendiri:

  • Fokus saya saat ini ada di mana?
  • Pertanyaan apa yang bisa membantu saya atau tim melangkah maju?
  • Hal baru apa yang bisa saya coba untuk pertama kalinya?

2. Penggunaan Kekuasaan dengan Berani

Kepemimpinan selalu terkait dengan kekuasaan. Pertanyaannya: apakah kekuasaan itu digunakan untuk kepentingan pribadi atau untuk kebaikan bersama?

Coba ini:

  • Berani bertindak meskipun ada tekanan dari atasan atau rekan.
  • Sebelum menggunakan kekuasaan, tanyakan: agenda siapa yang saya jalankan?
  • Saat berada di bawah tekanan, tetaplah tenang dan bertindak dengan martabat.

Pertanyaan untuk diri sendiri:

  • Bentuk kekuasaan apa yang saat ini menahan saya?
  • Apa hal terburuk jika orang lain tidak setuju? Lalu apa yang akan terjadi?
  • Apa yang paling saya yakini, dan apa yang bisa terjadi jika saya bertindak sesuai keyakinan itu?

3. Penggunaan Bahasa yang Positif

Bahasa adalah tools utama seorang pemimpin. Kata-kata membentuk kerja sama dan membuka peluang baru.

Coba ini:

  • Cari apa yang berjalan baik, bernilai, atau berpotensi berkembang—bahkan di tengah kesulitan.
  • Gunakan kata-kata dengan tujuan yang jelas untuk mendorong hal positif.
  • Latih kemampuan bertanya dengan cara yang membangkitkan ide dan tindakan.

Pertanyaan untuk diri sendiri:

  • Saat tidak setuju, adakah 10% dari pendapat orang lain yang bisa benar?
  • Siapa yang bisa saya ajak berdiskusi untuk menguji dan memperkaya ide saya?

Baca juga: Memprioritaskan Kesejahteraan Karyawan untuk Pengalaman Karyawan yang Positif

4. Keterikatan yang Penuh Semangat namun Mampu Melepaskan

Ini adalah paradoks yang indah: pemimpin harus peduli sepenuh hati, tetapi juga mampu melepaskan. Ketika segala sesuatu hanya berpusat pada “cara saya”, rasa percaya akan hilang.

Coba ini:

  • Sadari secara terus-menerus kondisi motivasi diri. Jika merasa bosan atau sinis, cobalah mengubah sesuatu.
  • Saat merasakan semangat, ikuti sepenuhnya. Lalu latih diri untuk mundur sejenak dan memberi ruang bagi orang lain untuk berkontribusi. Cobalah melepaskan dan lihat hal baru apa yang muncul.

Pertanyaan untuk diri sendiri:

  • Apa yang mendorong saya saat ini?
  • Bagaimana saya tahu kapan saat yang tepat untuk mundur dan memberi ruang pada kontribusi orang lain?

5. Memimpin dengan Pendekatan Sistem

Tantangan saat ini muncul dalam bentuk sistem, bukan sekadar bagian terpisah. Pemimpin yang mampu melihat dan memengaruhi sistem akan memperluas dampaknya.

Coba ini:

  • Peta-kan apa yang ada di bawah permukaan—ketegangan, pola, dan energi.
  • Lakukan percakapan di dalam dan di luar sistem untuk melihat dari sudut pandang orang lain.
  • Ambil peran sebagai pemain strategis; temukan titik pengungkit dan nudge points yang dapat mendorong perubahan.

Pertanyaan untuk diri sendiri:

  • Apa yang saya amati dari jaringan hubungan yang ada sekarang?
  • Di mana titik pengungkit saya untuk perubahan?
  • Bagaimana saya bisa melibatkan orang lain?

6. Memfasilitasi Perbedaan

Keberagaman bukan hanya soal demografi, tetapi juga cara berpikir, emosi, dan pengalaman. Pemimpin yang mengundang perbedaan akan memiliki lebih banyak pilihan solusi.

Coba ini:

  • Ajak bicara orang yang jarang berinteraksi dengan Anda. Cari tahu apa yang mereka hargai.
  • Saat perbedaan pendapat terus terjadi, gali perspektif lawan bicara sampai mereka berkata, “Ya, itu persis yang saya maksud.”
  • Dalam kelompok, perhatikan siapa yang diam. Undang mereka untuk berbicara. Sadari bias diri: siapa yang secara naluriah paling Anda hargai?

Pertanyaan untuk diri sendiri:

  • Siapa yang saya ragu untuk meminta masukan, dan apa yang bisa saya pelajari dari mereka?
  • Di mana bias saya memengaruhi penilaian saya terhadap sesuatu yang dianggap berharga?

Penutup

Kemampuan transformasional ini bukan sekadar “tambahan yang baik untuk dimiliki”. Ini adalah “otot mental” dalam vertical leadership development. Kemampuan ini membantu pemimpin mengembangkan operating system mereka, sehingga tidak hanya efektif menghadapi kompleksitas saat ini, tetapi juga siap berkembang melampaui tantangan masa depan.

Jika ini selaras dengan Anda, teruslah menjelajahi bagaimana Anda, tim, atau organisasi dapat mengembangkan kemampuan ini. Karena masa depan tidak akan dipimpin oleh mereka yang hanya terlatih dengan pola pikir masa lalu, melainkan oleh mereka yang mampu berpikir secara berbeda.


Step into the room where Asia’s future leaders connect. Register for ELC 2025 today.

Share artikel ini

elena dolmat

Elena Dolmat adalah seorang Executive Coach yang berbasis di Malaysia, bekerja dengan para pemimpin dan tim di berbagai belahan dunia. Ia mengkhususkan diri dalam Vertical Leadership Development dan mengintegrasikan pendekatan berbasis ilmu saraf (neuroscience) untuk memperluas kapasitas dan kesadaran kepemimpinan.


Elena berpengalaman sebagai debriefer untuk penilaian kepemimpinan 360°, dan telah melatih banyak individu maupun organisasi, membantu mereka mencapai terobosan yang kuat serta perubahan yang bermakna dan berkelanjutan.

Alt

Mungkin Anda Juga Menyukai

Gambar Wanita Sedang Meloncat Dari Tebing Satu ke Tebing Lain

Wanita Juga Pengambil Risiko: Menghancurkan Mitos Gender di Bintang

Artikel ini DItulis Oleh : Chengyu Lin & Dilara Gurcu. Wanita Juga Pengambil Risiko: Menghancurkan Mitos Gender di Bintang

May 26, 2023 5 Min Read

Adon Saptowo

Tidak Ada Yang Tak Mungkin: Adon Saptowo, Base Jam

Adon Saptowo dari Base Jam memberi inpsirasi kepada kami semua

Aug 24, 2021 1 Min Video

Jadi Seorang Pembaca Leader's Digest