Jenis-Jenis Agents dalam AI & Mana yang Tepat untuk Anda?

Ryan Beirne, Pexels
Perkembangan AI Agents
Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan telah berevolusi menjadi agentic AI systems yang mampu bertindak secara independen, mengambil keputusan, dan mencapai tujuan tanpa harus selalu dikendalikan manusia.
Agen pintar ini sangat beragam, mulai dari model reaktif sederhana hingga sistem kognitif canggih yang dapat belajar, beradaptasi, dan berkolaborasi secara mulus dengan manusia.
Memahami kemampuan unik dan kegunaan mereka adalah kunci dalam memilih sistem yang tepat untuk bisnis anda. Baca artikel ini untuk memahami jenis-jenis AI agents, model operasionalnya, dan bagaimana memilih sistem yang sesuai dengan tujuan bisnis serta kebutuhan teknis anda.
Baca Juga: 83% Milenial Mau Brand Etis: Diam Berisiko, Keberanian Moral adalah Kunci Kesuksesan Bisnis
3 Dimensi Jenis AI Agents
Untuk memahami jenis-jenis AI agents, penting melihat bagaimana mereka bekerja dengan cara yang berbeda. Setiap aspek memengaruhi bagaimana agen tersebut bertindak dan seberapa cocok untuk bisnis anda.
1. Tingkat Otonomi (Autonomy Level)
Autonomous agents berbeda dalam hal seberapa banyak bantuan manusia yang dibutuhkan. Agen dasar selalu membutuhkan arahan dan persetujuan, sementara agen yang sepenuhnya otonom dapat bekerja sendiri dalam batas tertentu. Ada agen yang hanya membutuhkan dukungan saat menghadapi keputusan sulit, sementara lainnya dapat menyelesaikan tugas sederhana secara mandiri.
2. Pendekatan Perilaku (Behavioural Approach)
Reactive agents langsung bertindak terhadap perubahan lingkungan dengan menggunakan aturan yang sudah ditentukan sebelumnya. Sementara itu, deliberative agents melakukan perencanaan dan penalaran sebelum bertindak, dengan mempertimbangkan banyak faktor serta hasil yang mungkin terjadi.
Perbedaan ini menyoroti cara AI memproses informasi dan memberikan respons yang berbeda.
3. Kemampuan Belajar (Learning Capability)
Entitas AI yang dapat belajar sendiri membedakan dirinya dengan cara beradaptasi dari pengalaman serta meningkatkan performa seiring waktu. Static agents beroperasi dengan pemrograman tetap, sementara adaptive systems dapat menyesuaikan perilakunya berdasarkan umpan balik. Agen dengan kemampuan belajar lanjutan bahkan bisa memperoleh keterampilan baru dan memperbarui basis pengetahuan mereka secara otomatis melalui interaksi.
5 Jenis AI Agents
Menjelajahi jenis-jenis utama AI agents membantu anda memahami sistem mana yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis tertentu. Setiap jenis menawarkan keunggulan berbeda untuk skenario operasional yang berbeda pula.
Baca Juga: Evolusi Administrator: Merangkul AI dan Menghormati Keterampilan Manusia
1. Simple Reflex Agents
Simple Reflex Agents adalah jenis AI agents yang paling dasar. Mereka hanya bertindak berdasarkan situasi saat ini — tanpa memori, tanpa pembelajaran, tanpa melihat ke depan. Hanya respon langsung terhadap apa yang sedang terjadi.
Bayangkan seperti pintu otomatis: seseorang mendekat, pintu terbuka. Tidak ada proses berpikir, hanya mengikuti aturan sederhana: “Jika X terjadi, lakukan Y.” Agen jenis ini sempurna untuk tugas yang sederhana dan jelas, tetapi tidak efektif jika lingkungan sering berubah atau membutuhkan perencanaan.
2. Model-Based Reflex Agents
Model-Based Reflex Agents adalah langkah lebih maju dibanding simple reflex agents. Alih-alih hanya bereaksi terhadap input saat ini, mereka dapat melacak apa yang terjadi di lingkungan dengan menggunakan internal model.
Contoh: robot vacuum yang mengingat area yang sudah dibersihkan dan menghindari melewati tempat yang sama lagi. Agen ini menggunakan input saat ini dan informasi yang tersimpan untuk membuat keputusan yang lebih cerdas.
Meskipun tetap berbasis aturan, adanya memori dan konteks membuat mereka lebih efektif.
3. Goal-Based Agents
Goal-Based Agents tidak hanya bereaksi — mereka juga berpikir ke depan. Agen jenis ini membuat keputusan berdasarkan hasil atau tujuan yang ingin dicapai. Mereka menalar sebelum bertindak, sehingga ideal untuk tugas yang membutuhkan perencanaan dan fleksibilitas.
Alih-alih hanya mengikuti aturan, mereka bertanya: “Apakah tindakan ini akan membawa saya lebih dekat ke tujuan?”
Contoh: drone pengiriman tidak hanya terbang, tapi merencanakan rute terbaik untuk mencapai alamat tujuan. Drone tersebut mengevaluasi berbagai pilihan, mempertimbangkan konsekuensi, dan memilih tindakan yang paling mendekatkan pada target.
Gaya pengambilan keputusan ini sejalan dengan prinsip Rational Agents, di mana agen bertindak secara logis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Utility-Based Agents
Utility-Based Agents membawa kemampuan lebih jauh. Mereka tidak hanya berusaha mencapai tujuan, tetapi juga mencari hasil terbaik. Agen ini menggunakan utility function untuk mengukur seberapa “baik” sebuah hasil, lalu memilih tindakan yang memaksimalkan nilai tersebut. Mereka tidak hanya memilih opsi apa pun, tetapi opsi yang paling cerdas.
Jika goal-based agents fokus pada pencapaian tujuan, maka utility-based agents bertanya:
“Pilihan mana yang memberi saya nilai atau kepuasan terbesar?”
Contoh: aplikasi ride-hailing saat memilih driver tidak hanya berdasarkan siapa yang paling dekat, tapi yang menawarkan keseimbangan terbaik antara kecepatan, biaya, dan keandalan.
5. Learning Agents
Learning Agents adalah yang paling adaptif di antara semua jenis AI agents. Mereka menjadi lebih baik seiring waktu dengan belajar dari pengalaman. Alih-alih hanya bergantung pada aturan tetap atau pengetahuan yang sudah diprogram, mereka mengamati, mencoba, gagal, dan memperbaiki diri. Mereka belajar apa yang berhasil, menyesuaikan perilaku, dan terus menjadi lebih pintar.
Contoh: spam filter yang awalnya bekerja dengan aturan sederhana, tetapi seiring waktu belajar dari email yang anda tandai sebagai spam, sehingga lebih akurat dalam memblokir pesan sampah di masa depan.
Jenis agen ini sering digunakan dalam Cognitive Automation systems, di mana pembelajaran berkelanjutan dan peningkatan kinerja sangat penting.
Contoh Jenis AI Agents Berdasarkan Peran/Domain Fungsional
Agen AI khusus domain melayani fungsi bisnis tertentu, masing-masing dioptimalkan untuk kebutuhan operasional yang spesifik. Memahami peran ini membantu menyelaraskan kemampuan agen dengan kebutuhan organisasi anda.
Baca Juga: Bagaimana Bisnis Dapat Berfokus pada Pemasaran Lokal dengan Cara Sederhana?
1. Task-Oriented Agents
Baik bersifat tugas maupun strategis, AI agents fokus pada penyelesaian tugas tertentu secara efisien. Mereka unggul dalam proses repetitif, entri data, serta keputusan berbasis aturan yang jelas. Dengan mulus masuk ke dalam alur kerja, agen ini mengotomatisasi pekerjaan rutin sambil menjaga konsistensi dan akurasi.
2. Collaborative Agents
Sistem kolaborasi multi-agen mendukung tim manusia maupun AI agents lain untuk mencapai tujuan bersama. Mereka menyesuaikan komunikasi berdasarkan model interaksi manusia-AI.
Agen ini mengelola alur kerja, mengkoordinasikan sumber daya, dan memungkinkan berbagi informasi untuk meningkatkan produktivitas. Hal ini menjadi elemen penting dalam multiagent planning di AI, di mana beberapa entitas cerdas bekerja menuju tujuan bersama dengan strategi terkoordinasi.
3. Strategic Agents
Strategic agents beroperasi pada level tinggi, membuat keputusan yang mempengaruhi hasil bisnis jangka panjang. Mereka mempelajari tren pasar, penggunaan sumber daya, serta pesaing untuk memberikan rekomendasi tindakan.
Agen jenis ini menggabungkan data dan menganalisis keterkaitan kompleks untuk membantu eksekutif dalam mengambil keputusan. Mereka memainkan peran penting dalam manajemen produk modern dengan agentic AI, mendukung para pemimpin dalam perencanaan tingkat tinggi dan peramalan sumber daya.
Mana Jenis AI Agent yang Tepat untuk Anda?
Memilih jenis AI agent yang sesuai bergantung pada konteks bisnis, pengaturan teknis, dan tujuan anda. Pertimbangkan kebutuhan otomatisasi saat ini serta seberapa besar tingkat otonomi yang anda inginkan dari sistem.
Untuk memahami perbedaan antara agen cerdas umum dan sistem yang sepenuhnya otonom, lihat pembahasan kami tentang Agentic AI vs AI Agents.
Peran agen fungsional dalam organisasi anda menentukan jenis agen mana yang memberikan nilai maksimal. Jika anda membutuhkan respons langsung terhadap perubahan lingkungan, reactive agents adalah pilihan terbaik. Untuk perencanaan kompleks dan pengambilan keputusan strategis, deliberative agents atau agen hibrida menawarkan solusi yang lebih baik.
Kemampuan AI agent harus sesuai dengan infrastruktur teknis dan keterampilan tim anda. Sistem reaktif dasar membutuhkan sedikit pemeliharaan tetapi memiliki fungsi terbatas. Sebaliknya, sistem kognitif canggih menawarkan lebih banyak fitur, namun membutuhkan sumber daya lebih besar untuk implementasi dan pengelolaan.
Selain itu, aturan dan hukum industri akan mempengaruhi pilihan agen AI. Agen khusus yang mengikuti regulasi akan lebih cocok untuk bisnis anda. Pertimbangkan juga kemudahan pengembangan dan integrasi sistem sebelum membuat keputusan.
Setelah anda mengidentifikasi model agen yang ideal, lihat panduan praktis kami tentang cara membangun AI agents langkah demi langkah.
Kesimpulan tentang Jenis AI Agents
Memilih jenis AI agent yang tepat dapat mentransformasi organisasi anda dengan menggantikan tugas manual menggunakan otomatisasi cerdas yang dapat beradaptasi dengan kebutuhan anda. Memahami sistem reaktif, deliberatif, dan hibrida membantu anda membuat keputusan yang lebih tepat selaras dengan strategi bisnis.
Fokus utama adalah mencocokkan kemampuan agen dengan kebutuhan operasional, keterbatasan teknis, serta target pertumbuhan.
Memilih AI agent yang tepat adalah langkah fundamental dalam menyelaraskan AI dengan bisnis agar dapat meningkatkan skala pengambilan keputusan, kecepatan, dan efisiensi.
GrowthJockey memiliki spesialisasi dalam membantu bisnis menavigasi lanskap kompleks jenis autonomous agents, dengan strategi implementasi yang disesuaikan untuk memaksimalkan ROI sekaligus memastikan integrasi yang mulus dengan sistem yang sudah ada.
Sebagai inkubator startup sekaligus penyedia Enterprise AI Solutions, kami mendukung organisasi dari tahap awal hingga perusahaan besar dalam merancang dan menerapkan AI agents yang skalabel.
Kami membantu anda memilih dan menyiapkan cognitive AI agents serta sistem multi-agen, dari awal hingga akhir. Hubungi kami hari ini untuk mendiskusikan sistem cerdas terbaik bagi organisasi anda.
FAQ tentang Jenis AI Agents
1. Ada berapa jenis agen dalam AI?
Jenis AI agents mencakup reactive, deliberative, hybrid, utility-based, dan learning agents, dengan berbagai subtipe berdasarkan tingkat otonomi dan spesialisasi domain.
2. Apa saja jenis AI agents?
Jenis utama AI agents adalah simple reflex, model-based reflex, goal-based, utility-based, dan learning agents, masing-masing dengan kemampuan yang berbeda.
3. Ada berapa banyak jenis agen secara keseluruhan?
Ada lima jenis utama AI agents dengan berbagai subtipe berdasarkan fungsi, tingkat otonomi, dan aplikasi khusus domain.
4. Apa saja 4 jenis utama AI?
Empat jenis utama AI adalah reactive machines, limited memory, theory of mind, dan self-aware AI systems.
Kepemimpinan
Vinayak adalah Chief Digital Officer di GrowthJockey dengan pengalaman lebih dari satu dekade dalam membangun, mengembangkan, dan mentransformasi berbagai usaha lintas industri. Fokusnya di GrowthJockey adalah pada evolusi Agentic AI dengan merancang dan membangun produk seperti OttoSuite dan OttoScholar.