Akhir Tahun Bukan Waktunya Menekan, Tapi Membaca Situasi

Dec 29, 2025 4 Min Read
Woman in the middle ask for help
Sumber:

Yan Krukau, pexels

Akhir tahun hampir selalu datang dengan narasi yang sama: “Sedikit lagi, ayo push.” Target harus dituntaskan, evaluasi wajib dirapikan, rencana tahun depan diminta terlihat matang. Secara kalender, semua itu terdengar logis. Tapi secara manusia, tidak selalu berjalan sesederhana itu.

Banyak tim sebenarnya bukan kurang semangat. Mereka hanya lelah. Lelah yang tidak bisa dibereskan lewat satu sesi motivasi atau satu kalimat penyemangat seperti, “ayo dong, tinggal sedikit lagi.” Ini jenis lelah yang menumpuk. 

Pelan-pelan. 

Dari satu bulan ke bulan berikutnya.

Di titik ini, muncul yang disebut collective fatigue. Semua orang tetap datang bekerja, tetap ikut meeting, tetap membalas chat. Namun, dengan energi yang telah berubah. Respons jadi lebih singkat dan nada terasa datar. Saat ditanya soal target atau rencana, jawabannya bukan lagi visioner, tapi menggantung. Atau, Jika menggunakan bahasa internet hari ini, “adalah pokoknya.”

Meme Cermen Hearts2Hearts ini mungkin terlihat receh. Tapi sebenarnya, ia adalah bahasa paling jujur generasi sekarang ketika sudah terlalu lelah untuk merangkai perasaan secara rapi. Bukan karena tidak punya pikiran, tapi karena pikirannya sudah penuh. Dan bagi seorang pemimpin, ini bukan punchline. Ini adalah sinyal.

Baca Juga: Memunculkan Ide dari Pikiran yang Jenuh

Masalahnya, banyak pemimpin masih membaca sinyal ini sebagai tanda kurang niat atau kurang serius. Tanggapannya pun cenderung klasik: Pertanyaan dilontarkan lebih keras, tekanan diperketat, komitmen terus diingatkan. Padahal di fase lelah, tekanan jarang membuat orang jadi lebih baik. Yang sering terjadi justru sebaliknya. Makin defensif, makin dingin, atau sekadar hadir secara fisik tapi kosong secara mental.

Membaca Suasana Adalah Bagian dari Standar Kepemimpinan

Smiling Women Sitting at Desk in Office

Arina Krasnikova, Pexels

Leadership di akhir tahun seharusnya bukan soal siapa yang paling jago nge-push, tapi siapa yang paling peka membaca suasana. Ini bukan berarti menurunkan standar atau membiarkan semuanya jadi longgar. Justru ini soal tahu kapan harus berhenti menekan, supaya standar itu tetap relevan dan manusiawi untuk dijalani.

Baca Juga: 6 Cara Membangun Kepemimpinan yang Mendorong Transformasi

Pemimpin yang relevan hari ini memahami satu hal penting: tidak semua pertanyaan harus dijawab sekarang. Tidak semua orang siap merangkum hidup dan pekerjaannya dalam satu sesi evaluasi. Kadang, pertanyaan yang lebih manusiawi justru lebih membantu. Bukan menanyakan “apa target kamu tahun depan?”, tapi “apa yang paling bikin kamu lelah tahun ini?”

Perubahan kecil seperti ini membangun psychological safety. Tim merasa tidak harus selalu terlihat kuat. Tidak harus selalu punya jawaban ideal. Dari situ, kepercayaan mulai tumbuh. 

Dan ironisnya, justru dari rasa aman itulah motivasi perlahan kembali.

Jika timmu mulai sering menjawab seperlunya, terlihat bingung saat ditanya rencana, atau hanya bisa bilang “adalah pokoknya,” mungkin itu bukan tanda mereka tidak peduli. Bisa jadi itu tanda mereka butuh ruang untuk bernapas sebelum kembali diminta berlari.

Akhir tahun bukan tentang menutup semuanya dengan sempurna. Kadang, cukup menutupnya dengan jujur. Karena leadership yang matang bukan diukur dari seberapa keras kita menekan di hari-hari terakhir, tapi dari seberapa siap tim kita melangkah ke tahun baru, dengan energi, bukan sekadar ekspektasi.

Dan kalau hari ini jawabannya masih “adalah pokoknya,” itu tidak apa-apa. 

Yang penting, ada pemimpin yang mau mendengar sebelum memilih untuk memaksa.

Share artikel ini

Alt

Manisha adalah editor dan penulis di Leaderonomics. Ia percaya tulisan memiliki kekuatan untuk belajar dan membawa perubahan dengan menginspirasi banyak orang.

Alt

Mungkin Anda Juga Menyukai

pembentukan karakter anggota oleh pemimpin

Menjadi Pemimpin yang Menghasilkan Pembelajar Tangguh

Oleh Steven Yudiyantho. Ada 3 keahlian yang harus Anda kuasai untuk itu.

Apr 29, 2024 3 Min Read

Ilmu Kepemimpinan Ala Samurai

Ilmu Kepemimpinan Ala Samurai

Kira-kira, bagaimana kita bisa mengaplikasikan ilmu kepemimpinan ala samurai dalam kehidupan sehari-hari? Simak pembahasan lengkapnya pada livestream berikut ini! \

Jan 25, 2022 36 Min Video

Jadi Seorang Pembaca Leader's Digest