5 Pertanyaan yang Akan Ditanyakan Steve Jobs Tentang Ide Anda

Gulom Nazarov, Unsplash
Jika Steve Jobs masuk ke kantor Anda hari ini, melihat pitch deck Anda, lalu menatap "ide besar" Anda selama lebih dari 10 detik, apa yang akan dia katakan?
Apakah dia akan mengangguk?
Atau justru mengkritiknya habis-habisan?
Atau pergi tanpa sepatah kata pun?
Jobs bukan hanya jenius produk. Dia adalah pendeteksi omong kosong. Penentu selera. Seorang master yang mampu menyingkirkan hal yang tidak penting dan fokus pada esensinya. Dia tidak hanya menuntut kebaruan. Dia menginginkan sesuatu yang terasa tak terhindarkan.
Jadi jika Anda ingin tahu apakah ide Anda benar-benar punya potensi untuk mengubah industri Anda, perusahaan Anda, atau mungkin bahkan dunia, cobalah ajukan pertanyaan-pertanyaannya.
Berikut 5 pertanyaan tajam dan tanpa basa-basi yang akan ditanyakan Steve Jobs tentang ide Anda.
1. "Mengapa ide ini masih akan relevan dalam 10 tahun?"
Jobs tidak mengejar tren. Dia mengabaikannya.
Yang dia kejar adalah hal yang tak lekang waktu.
Jika ide Anda dibangun berdasarkan hype, dia akan mengetahuinya dalam hitungan detik. Jika ide itu tidak bisa bertahan tanpa kata kunci musiman atau gimmick jangka pendek, berarti ide itu sudah mati sejak awal.
Tanyakan pada diri Anda:
- Apakah Anda sedang menyelesaikan kebutuhan manusia yang mendalam? Atau hanya mengikuti algoritma?
- Jika ide ini diluncurkan sepuluh tahun lalu, apakah tetap masuk akal?
- Jika diluncurkan sepuluh tahun mendatang, apakah tetap penting?
Jika jawabannya tidak, mulai lagi dari awal.
2. "Di mana momen “aha”-nya?"
Jobs mencintai keanggunan. Kesederhanaan. Momen ketika sebuah produk langsung terasa masuk akal.
Jika ide Anda membutuhkan sepuluh slide untuk dijelaskan, berarti ide itu belum siap.
Dia akan menantang Anda:
- Apa satu kalimat yang membuat orang berkata, "Wah. Itu cerdas."
- Bisakah anak berusia sepuluh tahun memahaminya?
- Bisakah investor paling sinis pun merasakannya?
Jika Anda tidak bisa menunjukkan magisnya dengan cepat, mungkin tidak ada magisnya sama sekali.
3. "Apa yang bersedia Anda tolak?"
Inovasi bukan tentang melakukan lebih banyak.
Inovasi adalah melakukan lebih sedikit dengan luar biasa.
Jobs pernah memangkas lini produk Apple dari puluhan menjadi hanya empat. Dia tidak menambah fitur. Dia menghapusnya sampai hanya bagian yang paling esensial yang tersisa.
Ide Anda seharusnya memiliki daftar hal yang harus dieliminasi:
- Apa yang TIDAK akan Anda bangun?
- Audiens mana yang akan Anda abaikan?
- Fitur apa yang akan Anda korbankan demi membuat satu hal menjadi tak terlupakan?
Mengatakan “tidak” itu sulit. Namun dari situlah ikon tercipta.
Baca Juga: Berani Menolak Pekerjaan Demi Prioritas
4. "Mengapa ini layak untuk ada?"
Pertanyaannya bukan apakah ini bisa ada.
Bukan apakah ini bisa laku.
Melainkan apakah ini layak hadir di dunia.
Jobs menginginkan produk yang mengangkat kehidupan manusia. Yang membawa kegembiraan. Yang memiliki jiwa.
Itulah sebabnya dia terobsesi pada hal-hal yang bagi CEO lain dianggap tidak relevan:
- Suara bunyi saat startup
- Lengkungan sudut sebuah perangkat
- Rasa saat membuka kotak
Tanyakan pada diri Anda:
- Apa yang membuat ide ini lebih dari sekadar cara mencari uang?
- Apakah ide ini membuat hari seseorang menjadi lebih baik?
- Jika dunia tidak memiliki ide ini, apakah akan ada yang hilang?
Jika Anda tidak bisa menjawab “ya”, mengapa Anda membangunnya?
5. "Apakah ini yang terbaik yang bisa Anda buat?"
Jobs mendorong orang sampai ke titik obsesi.
Dia percaya ide brilian tidak muncul ketika kita puas. Ide itu muncul saat kita terus menghaluskan setiap detail.
Dia akan bertanya:
- Bagian mana yang Anda kerjakan setengah-setengah?
- Bagian mana yang masih membuat Anda tidak nyaman?
- Jika ini menjadi warisan Anda, apakah ini sudah cukup baik?
Pertanyaan itu menyakitkan. Namun pertanyaan itulah yang mengubah sesuatu dari sekadar bagus menjadi ikonik.
Pemikiran terakhir saya...
Kebanyakan ide tidak mati karena buruk.
Ide itu mati karena tidak pernah ditantang untuk menjadi hebat.
Jadi lain kali Anda mempresentasikan sesuatu, baik untuk klien, tim Anda, atau untuk diri Anda sendiri, berhentilah sejenak dan tanyakan:
Apa yang akan Steve Jobs katakan?
Kepemimpinan
Anthony J. James adalah CEO Innovation & Growth di Trinity Consulting, agensi global yang berfokus pada strategi pemasaran, inovasi, dan transformasi bisnis. Ia membantu brand memperluas pendapatan dan pangsa pasar internasional.





