Mengapa ASMR Bisa Membuat Anda Lebih Fokus daripada Musik

Nov 05, 2025 3 Min Read
A Woman Recording an ASMR Audio Using a Makeup Brush
Sumber:

Kalora G, Pexels

Bagaimana ASMR Membantu Anda Masuk ke Mode Deep Work

Bagi banyak orang, ASMR identik dengan hal-hal aneh di internet. Mungkin Anda bertanya-tanya, kenapa ada orang yang rela mendengarkan suara seseorang sedang mengunyah mi ramen? Atau mungkin Anda pernah mendengar bisikan dalam video ASMR dan langsung merasa tidak nyaman. Sekilas, ASMR memang tampak tidak ada hubungannya dengan produktivitas.

Namun, ASMR tidak hanya sebatas suara makan atau bisikan lembut. Seperti halnya musik yang memiliki banyak genre, ASMR juga memiliki beragam trigger atau pemicu. Beberapa di antaranya sangat sederhana dan akrab, seperti suara ketikan keyboard, gemericik air, garukan lembut, atau bahkan white noise. Tujuannya bukan untuk menghibur, melainkan menciptakan latar suara yang tenang dan menstabilkan pikiran.

Apa Itu Sebenarnya ASMR?

ASMR merupakan singkatan dari Autonomous Sensory Meridian Response. Istilah ini pertama kali digunakan oleh para peneliti untuk menggambarkan sensasi menggelitik atau bergetar yang dirasakan sebagian orang di kulit kepala, leher, atau punggung ketika mendengar suara atau melihat visual tertentu. Rasanya seperti sensasi rileks mendalam yang membuat seseorang merasa tenang dan hadir sepenuhnya.

Fenomena ini mirip dengan frisson yang sering muncul ketika bagian tertentu dari lagu membuat kita merinding.

Tidak semua orang merasakan sensasi “tingling” tersebut, tetapi manfaatnya jauh melampaui itu. Sebuah studi pada tahun 2018 menemukan bahwa mereka yang menonton video ASMR mengalami penurunan detak jantung yang signifikan, setara dengan efek dari praktik mindfulness. Studi lain juga menunjukkan bahwa ASMR dapat menurunkan stres, memperbaiki suasana hati, dan bahkan memberikan kelegaan sementara dari rasa cemas.

Mengapa ASMR Membantu Fokus?

Di sinilah kaitan antara sains dan produktivitas. Stres dan pikiran yang berlarian adalah penghalang utama konsentrasi. ASMR bekerja dengan cara mengaktifkan jaringan perhatian otak secara lembut tanpa mengganggu fokus. Ketika otak Anda mendengarkan suara halus yang berulang, ruang untuk pikiran mengganggu menjadi lebih sedikit. Hasilnya, pikiran menjadi lebih tenang dan siap untuk deep work.

Para ahli saraf menemukan bahwa ASMR dapat mengaktifkan area otak yang berhubungan dengan penghargaan, regulasi emosi, dan ikatan sosial. Inilah alasan mengapa banyak orang menggambarkan ASMR bukan hanya menenangkan, tetapi juga terasa menenangkan secara emosional. Rasanya seperti memiliki teman yang menemani di latar belakang saat bekerja.

Bayangkan suara yang sering Anda dengar di spa atau ruang pijat, seperti gemericik air, dentingan lembut, atau dengungan tenang. Suara-suara itu tidak dibuat untuk menarik perhatian, tetapi untuk membantu tubuh melepaskan ketegangan. ASMR bekerja dengan cara serupa, hanya saja Anda bisa memilih jenis suara yang disukai dan membawanya ke mana saja.

Baca Juga: Tembok Besi: Saat Penyesalan Menjadi Pengganggu Fokus Pemimpin

Bagi sebagian orang, hal ini menjadikan ASMR sebagai alternatif menarik pengganti musik saat bekerja. Musik terkadang bisa terlalu merangsang atau mengganggu fokus, sedangkan ASMR tetap lembut dan netral, membantu Anda tetap tenggelam dalam pekerjaan tanpa distraksi.

Ingin Mencoba? Berikut Beberapa Trigger ASMR yang Umum Digunakan:

  • Ketikan keyboard: suara ketikan ritmis tanpa gangguan kata-kata.
  • Hujan atau ombak laut: white noise alami yang membantu menutupi kebisingan sekitar.
  • Suara lingkungan: seperti kafe, perapian, atau kicauan burung di hutan yang memberi rasa tenang.
  • Membalik halaman atau menggeser kertas: suara lembut yang mengingatkan suasana perpustakaan.
  • Ketukan ringan atau garukan halus: suara samar yang cepat hilang di latar belakang.

Intinya

Sebagian orang mungkin menganggap ASMR aneh, sementara yang lain merasa tenang karenanya. Namun bagi mereka yang merespons dengan baik, ASMR bisa menjadi alat untuk meredakan stres, menenangkan pikiran, dan menciptakan kondisi ideal untuk fokus mendalam.

Jika musik terkadang membuat Anda sulit berkonsentrasi, mungkin ASMR layak dicoba sebagai teman kerja baru Anda.

Share artikel ini

Alt

Manisha adalah editor dan penulis di Leaderonomics. Ia percaya tulisan memiliki kekuatan untuk belajar dan membawa perubahan dengan menginspirasi banyak orang.

Alt

Mungkin Anda Juga Menyukai

menganggur

Yang Saya Pelajari Setelah 2 Bulan Jadi Pengangguran

Oleh Amal Agung Cahyadi. Menganggur setelah 6 tahun bekerja di industri teknologi, inilah pelajaran berharga yang saya petik.

Aug 19, 2024 3 Min Read

Wawancara Kepemimpinan: Pemimpin dan Waktu

Pemimpin dan Waktu

Douglas Robitaille berbagi wawasan tentang bagaimana pemimpin mengelola waktu dengan bijak untuk mencapai tujuan besar dan membangun tim yang produktif.

Feb 12, 2025 57 Min Video

Jadi Seorang Pembaca Leader's Digest