Tahapan Tersembunyi dalam Kepemimpinan yang Hanya Dicapai oleh 5% Orang

Luca Paolucci, Pexels
Apakah Operating System Kepemimpinan Anda Sudah Usang?
Di era ketika kecerdasan buatan berkembang dengan kecepatan cahaya, pertanyaannya adalah: apakah Anda sebagai pemimpin juga ikut berkembang?
Kita sering berpikir bahwa pertumbuhan kepemimpinan hanya soal mempelajari alat baru atau mengikuti pelatihan. Namun, transformasi sejati terjadi di level yang lebih dalam. Bukan pada apa yang kita ketahui, melainkan bagaimana kita memahami dan memaknai sesuatu.
Inilah inti dari Vertical Leadership Development (Pengembangan Kepemimpinan Vertikal). Bukan tentang menambah keterampilan, tetapi memperbarui sistem operasi batin Anda.
9 Action Logics: Spektrum Cara Berpikir dan Memaknai
Orang dewasa berkembang melalui tahapan yang dapat diprediksi, yang disebut Action Logics. Ini bukan tipe kepribadian, melainkan cara seseorang memandang diri sendiri, orang lain, dan dunia, serta menafsirkan kompleksitas di sekitarnya.
Berikut spektrum Action Logics dan bagaimana cara berpikir pada tiap tahapannya:
- Impulsive (2%)
“Kalau saya tidak mendapat apa yang saya mau, orang lain akan menanggung akibatnya.”
- Opportunist (5%)
“Siapa yang berkuasa, dia yang menentukan.”
- Diplomat (11%)
“Yang penting semua orang bahagia.”
- Expert (37%)
“Saya tahu persis bagaimana sesuatu seharusnya dilakukan.”
- Achiever (38%)
“Saya harus memenuhi standar, dan orang lain juga harus begitu.”
- Individualist (11%)
“Saya ingin memahami bagaimana orang lain memandang saya dan terus mengembangkan diri.”
- Strategist (5%)
“Apa yang ingin muncul melalui diri saya? Mari selaraskan sistem dengan tujuan.”
- Alchemist (<2%)
“Konsistensi adalah ketiadaan konsistensi.”
- Ironist (0,5%)
“Apa pun yang terjadi, tetap tersenyum, teman-teman.”
Sebagian besar pemimpin di dunia korporasi berhenti di tahap Achiever. Mereka efektif dan berorientasi hasil, tetapi sering kali tidak menyadari kekuatan sistemik yang lebih besar.
Hanya sekitar 11% yang berkembang ke tahap Individualist, dan hanya 5% yang mencapai tingkat Strategist, yaitu pemimpin visioner yang mampu mengintegrasikan tujuan, pemikiran sistemik, dan kebijaksanaan batin.
Baca Juga: Cara Berhenti Berpikir Berlebihan—28 Cara
Mengapa Peningkatan Ini Begitu Langka
Untuk menumbuhkan kedalaman cara memandang dunia, seorang pemimpin harus berani menghadapi ambiguitas, melepaskan kendali, dan bersedia mempertanyakan kerangka berpikir yang dulu mereka percayai. Ini memang tidak nyaman, tetapi sangat penting.
Beberapa orang mencapai kesadaran baru ini lewat krisis paruh baya atau pengalaman mendekati kematian. Sementara yang lain menemukannya melalui proses coaching.
Coaching: Tempat Latihan untuk Pikiran

Victor Freitas, Pexels
Coaching adalah seperti gym untuk pikiran. Sama seperti kebugaran fisik, pertumbuhan pola pikir dan transformasi mental membutuhkan waktu, latihan, dan komitmen yang konsisten.
Pertumbuhan Vertikal dalam Praktik
Mari lihat beberapa contoh nyata.
Steve Jobs beroperasi dari kerangka berpikir seorang Strategist. Ia mampu menggabungkan desain, bisnis, dan intuisi untuk merevolusi industri.
Nelson Mandela, juga seorang Strategist, memimpin sebuah bangsa melalui rekonsiliasi dan perubahan sistemik.
Martin Luther King Jr. mencerminkan tingkat Alchemist. Ia adalah sosok langka yang mampu mentransformasi bukan hanya sistem, tetapi juga kesadaran kolektif.
Otto Scharmer, melalui Theory U, menunjukkan kepemimpinan alkimia yang menyalurkan potensi masa depan untuk menggerakkan perubahan sosial.
Para pemimpin ini tidak sekadar lebih cerdas. Mereka memiliki kedalaman logika tindakan dan cara memaknai yang jauh lebih luas.
Dari Tujuan ke Sistem: Melihat di Balik Permukaan
Sebagian besar pemimpin dilatih untuk fokus pada hasil, seperti KPI, tenggat waktu, dan target. Namun, Vertical Leadership Development mengubah cara pandang tersebut.
Pendekatan ini mengajak pemimpin untuk melihat lebih dalam. Bukan hanya apa yang terjadi, tetapi bagaimana dan mengapa hal itu terjadi.
Salah satu latihan yang bisa membantu adalah dengan bertanya:
“Apa yang sedang saya perhatikan dalam hubungan dan dinamika di sistem ini, baik dalam tim, departemen, maupun organisasi?”
Ini bukan sekadar tentang masalah interpersonal. Ini tentang mengasah cara berpikir sistemik. Memperhatikan pola, dinamika kekuasaan, ketegangan yang berulang, atau bahkan keheningan yang menyiratkan sesuatu.
Pemimpin di tahap Strategist atau Alchemist tidak hanya mengelola tim, tetapi juga membaca sistem, mengenali titik pengungkit, dan bertindak dengan kesadaran yang lebih tinggi.
Baca Juga: Kesadaran Diri: Kunci Pertumbuhan Pribadi dan Profesional
Ketika pemimpin mulai melihat hubungan sebagai feedback loop, bukan sekadar interaksi terpisah, mereka beralih dari reaktif terhadap masalah menjadi kreatif dalam merancang ulang kondisi yang menimbulkan masalah tersebut.
Dari Mana Harus Memulai
Anda tidak bisa mengunduh pola pikir baru seperti memasang aplikasi. Namun, Anda bisa mulai dengan menilai posisi Anda saat ini menggunakan alat seperti Leadership Development Profile (LDP), yang digunakan oleh perusahaan seperti Google, IKEA, dan Microsoft.
Alat ini membantu memetakan action logic Anda saat ini dan menunjukkan tahap perkembangan berikutnya yang bisa Anda kembangkan.
Kepemimpinan
Tags: Jadilah Seorang Pemimpin, Kepemimpinan Tanpa Batas, Pertumbuhan, Sifat Positif
Elena Dolmat adalah seorang Executive Coach yang berbasis di Malaysia, bekerja dengan para pemimpin dan tim di berbagai belahan dunia. Ia mengkhususkan diri dalam Vertical Leadership Development dan mengintegrasikan pendekatan berbasis ilmu saraf (neuroscience) untuk memperluas kapasitas dan kesadaran kepemimpinan.
Elena berpengalaman sebagai debriefer untuk penilaian kepemimpinan 360°, dan telah melatih banyak individu maupun organisasi, membantu mereka mencapai terobosan yang kuat serta perubahan yang bermakna dan berkelanjutan.






