Apakah AI Membuat Saya Jadi Bodoh? Curhat Seorang Pengguna ChatGPT yang Kecanduan

Jun 09, 2025 4 Min Read
Bersahabat dengan AI
Sumber:

Pexels

Pernah penasaran apa jadinya kalau seseorang menggunakan AI untuk segala hal? Saya di sini untuk berbagi—hasilnya bisa lucu, kadang bikin mikir juga. Hai, saya Britney Cole. Mari saya ceritakan.

Sebagai Chief Innovation Officer di Blanchard, saya selalu mencari cara baru untuk berinovasi dan mencoba teknologi terbaru. Jadi, saat organisasi kami mulai menggunakan ChatGPT Enterprise, saya langsung mencobanya total. Dan saat saya bilang “total,” maksud saya benar-benar total. ChatGPT sekarang jadi semacam asisten pribadi—mulai dari intern, pelatih hidup, asisten riset, penulis, bahkan kadang seperti terapis. (Jangan heran—motivasi dari AI itu kadang bagus banget.)

Tapi belakangan saya mulai bertanya: apakah AI diam-diam membuat saya jadi kurang pintar?

Ketika Semua Saya Serahkan ke AI

Mari mulai dari hal sederhana.

Butuh menyusun email yang rapi? ChatGPT.

Butuh ide icebreaker untuk rapat? ChatGPT.

Menyusun kebijakan soal AI generatif untuk mitra kerja? Ya, ChatGPT juga.

Mau cari ide menu makan malam atau kado untuk teman? ChatGPT lagi.

Saya sudah menyerahkan begitu banyak tugas ke AI, sampai-sampai mulai lupa caranya berpikir sendiri. Minggu lalu saya sampai Googling: “cara menulis ucapan terima kasih agar tidak terdengar seperti robot.” Ironis, ya?

Baca juga: Apakah AI di Tempat Kerja Membuat Kita Kehilangan Sentuhan Manusia?

Yang Lucu? Saya Nggak Masalah

Anehnya, saya tidak merasa jadi bodoh. Saya justru merasa lebih bebas.

Dengan menyerahkan tugas-tugas kecil, repetitif, dan melelahkan ke AI, saya bisa fokus ke hal yang lebih penting: strategi, ide kreatif, membangun koneksi, dan hadir sepenuhnya untuk tim dan keluarga.

Saya juga belajar: menjadi cerdas bukan berarti tahu segalanya. Tapi tahu kapan harus minta bantuan, dan alat apa yang bisa dimanfaatkan.

Alt

Sumber: Pexels

Banyak Orang Masih Takut AI

Saya tahu tidak semua orang merasa tenang dengan AI.

Bagi banyak orang, AI itu menakutkan—karena bisa menggantikan pekerjaan, membawa dilema etika, bahkan terasa seperti mimpi buruk dari film sci-fi.

Dan itu wajar. Tapi saya ingin membalik narasinya: AI tidak harus menakutkan. Kalau digunakan dengan niat yang tepat, AI bisa jadi alat pemberdayaan.

Dari Urusan Rumah Sampai Kerjaan

Dalam kehidupan pribadi, ChatGPT membantu saya menghadapi masalah parenting, merencanakan liburan, dan banyak hal lainnya.

Di pekerjaan, AI ini adalah senjata rahasia untuk mencari ide, menulis dokumen, bahkan membantu klien melihat kemungkinan baru dalam tim mereka.

Contohnya: saat menyiapkan keynote tentang inovasi, saya minta ChatGPT menunjukkan contoh yang bertentangan dengan asumsi umum yang dimiliki audiens saya. Hasilnya? Saya hemat waktu riset berjam-jam dan presentasinya jadi lebih menarik.

Baca juga: Terobosan Menuju Masa Depan

Jadi, Apa Pelajarannya?

Yang saya pelajari (dan bisa Anda terapkan): AI bukan untuk menggantikan manusia. Tapi untuk menambah kemampuan kita.

Bagi individu, AI bisa membantu menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dan ringan.

Bagi pemimpin, AI bisa mempercepat inovasi dan efisiensi.

Bagi tim dan organisasi, AI bisa membantu membentuk cara kerja dan kolaborasi yang baru.

Cara Memulai Diskusi Soal AI di Tempat Kerja

Mau mulai membahas penggunaan AI di kantor Anda? Coba mulai dari sini:

1. Mulai Kecil

Pilih satu tugas atau proses yang bisa dibantu AI—menulis laporan, menganalisis data, atau mencari ide. Coba, evaluasi, lalu kembangkan.

2. Diskusikan Hasilnya

Setelah dicoba, ajak tim berdiskusi. Apa yang terasa membantu? Apa yang perlu diperbaiki? Apa yang berubah dari cara kerja biasanya?

3. Ubah Sudut Pandang

Daripada melihat AI sebagai ancaman, anggap AI sebagai kesempatan untuk upskilling, hemat waktu, dan fokus ke pekerjaan yang berarti. Bagikan cerita sukses dan dorong rekan untuk mencoba juga.

Penutup: AI Bisa Bikin Kita Lebih Cerdas

Ya, mungkin AI bikin kita lupa hal-hal kecil (seperti format slide PowerPoint—kapan terakhir kali saya bikin dari nol?). Tapi AI juga membuat kita lebih cerdas dalam hal yang penting: berpikir strategis, kreatif, dan terkoneksi dengan orang lain.

Jadi, tantangan dari saya: bagaimana AI bisa membantu Anda jadi versi terbaik dari diri sendiri?

Apa satu hal yang bisa Anda serahkan ke asisten digital hari ini?

Coba, nikmati momen lucunya, dan terus lanjutkan eksplorasinya. Karena inovasi bukan tentang punya semua jawaban—tapi tentang tahu pertanyaan apa yang perlu diajukan.

Share artikel ini

Alt

Britney Cole adalah Chief Innovation Officer sekaligus Kepala Blanchard Innovation Lab dan Experience Center. Ia menciptakan suasana yang penuh semangat dan pemikiran visioner bagi klien yang ingin mendefinisikan ulang makna sejati dari menggali potensi dan kekuatan dalam diri individu maupun organisasi demi kebaikan yang lebih besar.

Alt

Mungkin Anda Juga Menyukai

Kata Michelle Obama Tentang Keputusan yang Membedakan Orang Sukses

Kata Michelle Obama Tentang yang Membedakan Orang Sukses

Ketika kita membaca cerita orang-orang sukses, mudah untuk berpikir bahwa mereka memiliki bakat, ide, inspirasi, koneksi, dan lainnya yang tidak Anda miliki. Menurut Michelle Obama, tidak hanya sesederhana itu.

Mar 18, 2022 2 Min Read

Wawancara Kepemimpinan: Kepemimpinan Yang Melayani

Kepemimpinan Yang Melayani

Theo Litaay, SH, LLM, Ph.D, membahas penerapan kepemimpinan yang melayani dalam organisasi untuk meningkatkan kinerja tim dan kesejahteraan.

Feb 19, 2025 56:41 Min Video

Jadi Seorang Pembaca Leader's Digest