Kunci Kepemimpinan yang Menguatkan First Responder

Anna Shvets. Pexels
First responder adalah pahlawan di kehidupan nyata. Mereka berani masuk ke gedung yang terbakar, menjaga kita tetap aman, dan sigap merespons keadaan darurat, sering kali dengan mempertaruhkan nyawa demi orang lain. Tidak ada kata yang benar-benar bisa menggambarkan besarnya pengorbanan mereka. Namun satu hal pasti: tugas ini membawa beban yang sangat berat.
Kepemimpinan yang baik dapat meringankan beban tersebut. Lael Good, senior consulting partner, sudah bertahun-tahun membantu para pemimpin yang membawahi first responder agar bisa memimpin dengan lebih baik. Kami berbincang dengannya untuk merefleksikan pelajaran yang ia dapatkan.
Kualitas Penting Seorang Pemimpin
Doug: Kualitas kepemimpinan apa yang penting dimiliki seorang pemimpin first responder?
Lael: Selain kualitas dasar yang memang harus dimiliki seorang pemimpin, seperti hidup sesuai dengan nilai yang diyakini dan menghidupkan misi serta tujuan organisasi, pemimpin first responder juga perlu memahami lingkungan tempat mereka bekerja dan dampaknya terhadap tim.
Kita semua manusia, dan pada akhirnya ada batas yang tidak bisa kita lampaui.
Tantangan Terbesar yang Harus Dihadapi
Doug: Tantangan terbesar apa yang dihadapi pemimpin first responder?
Lael: Perubahan cepat dan banyaknya hal yang harus dihadapi menjadi tantangan besar. Situasi ini memang ada di mana-mana, tapi bagi first responder tekanannya jauh lebih tinggi. Mereka dituntut lebih fleksibel dan mampu beradaptasi.
Tantangan lainnya adalah kemampuan untuk memisahkan diri dari beban pekerjaan. First responder cenderung selalu mendahulukan orang lain, bahkan sampai melampaui batas diri mereka sendiri. Pemimpin harus mampu membantu mereka menyadari hal ini dan melindungi mereka dari risiko kelelahan serta burnout.
Baca Juga: Burnout: Ketika Stres Menjadi Teman Sehari-hari dan Bagaimana Cara Mengatasinya
Membangun Ketangguhan Tim dan Pemimpin
Doug: Bagaimana cara pemimpin membangun ketangguhan pada tim dan diri mereka sendiri?
Lael: Ketangguhan adalah kemampuan untuk bangkit kembali dan terus melangkah, apapun yang terjadi di sekitar kita. Intinya adalah memahami bahwa ada batas kemampuan pada setiap orang.
Membangun budaya terbuka soal kesehatan mental menjadi langkah penting. Contohnya CAL FIRE. Kami mulai bekerja sama sejak 2019, setelah mereka menghadapi salah satu kebakaran terbesar dalam sejarah California. Banyak first responder kembali dengan trauma dan PTSD. Mereka sudah sangat lelah jauh sebelum kami masuk untuk membantu. Sekarang, di tahun 2025, budaya CAL FIRE berubah drastis: kesejahteraan tim menjadi prioritas utama dan kesehatan mental tidak lagi tabu.
Kapan Kepemimpinan Tegas Diperlukan
Doug: Kapan gaya kepemimpinan command and control bermanfaat dan kapan bisa merugikan?
Lael: Command and control punya waktu dan tempatnya. Dalam krisis, gaya ini penting agar semua orang tahu siapa pemimpin dan apa yang harus dilakukan.
Namun ketika tidak dalam kondisi krisis, pendekatan situasional lebih efektif karena memperhatikan kesejahteraan tim, membangun hubungan yang lebih dalam, dan terbukti meningkatkan keterlibatan serta retensi.
Mencetak Pemimpin Baru
Doug: Bagaimana pemimpin bisa membangun bench strength?
Lael: Dimulai dengan memberi teladan lewat perilaku sehari-hari. Kepemimpinan adalah tentang memberi sesuatu yang tidak bisa mereka berikan sendiri.
Kerangka universal ini berlaku untuk semua orang yang ingin berkembang sebagai pemimpin, termasuk first responder.
Mengembangkan dan Memimpin Orang
Doug: Apa arti mengembangkan seseorang?
Lael: Mengembangkan orang berarti membantu mereka bertumbuh—baik dari sisi keahlian, kesadaran diri, maupun masa depan kepemimpinan. Tujuan pemimpin adalah memastikan masa depan organisasinya dengan mempersiapkan pemimpin baru.
Doug: Apa arti memimpin seseorang?
Lael: Memimpin berarti menciptakan lingkungan yang memungkinkan orang lain berhasil. Lingkungan ini harus memberi ruang agar semua orang merasa suaranya didengar dan bisa berbicara jujur kepada pemimpinnya.
Kepemimpinan sebagai Kemitraan
Doug: “Leadership is a partnership, not just a position.” Apa maksudnya?
Lael: Kepemimpinan bukan sekadar jabatan. Semakin kita melihat kepemimpinan sebagai kemitraan, semakin kita sadar bahwa ini bukan hanya soal kinerja, tetapi juga soal kemanusiaan.
Orang membawa kehidupan pribadinya ke tempat kerja. Pemimpin yang baik memberi ruang bagi mereka untuk tetap menjadi diri sendiri.
Kekuatan Kehadiran Pemimpin
Doug: Apa itu command presence, dan bagaimana seseorang bisa memilikinya tanpa otoritas formal?
Lael: Command presence mirip dengan executive presence, bahkan bisa disebut hanya presence. Ini adalah kemampuan untuk hadir dalam sebuah situasi dan membuat orang lain merasa aman.
Setiap orang menunjukkannya dengan cara berbeda. Penting bagi pemimpin untuk menggunakan kehadiran ini secara tepat dan dengan tujuan yang baik.
Harapan untuk Masa Depan
Doug: Apa yang paling membuat Anda bersemangat tentang masa depan first responder?
Lael: Saya sangat senang melihat semakin banyak pengakuan terhadap kebutuhan komunitas ini. Penting bagi kita memastikan mereka memiliki alat dan dukungan untuk terus berkembang bahkan setelah menghadapi krisis.
Setiap hari mereka mempertaruhkan nyawa. Hal paling sedikit yang bisa kita lakukan adalah membantu mereka bertahan dan berkembang setelah krisis.
Warisan Kepemimpinan
Doug: Apa harapan Anda terhadap warisan kepemimpinan Anda?
Lael: Waktu kecil, saya tumbuh di sebuah peternakan di Wyoming. Suatu hari kakek saya berkata, “Ini bukan milik kita. Kita hanya diberi kesempatan untuk merawatnya dan tanggung jawab untuk meninggalkannya dalam kondisi yang lebih baik.”
Itulah yang saya harapkan sebagai warisan kepemimpinan saya: meninggalkan segala sesuatu dalam kondisi lebih baik daripada saat saya menemukannya. Mungkin kisah ini bisa menginspirasi para pemimpin first responder untuk melakukan hal yang sama di dunia mereka.
Apa yang Bisa Kita Pelajari
Dari kisah dan refleksi Lael Good, ada satu benang merah yang bisa kita tarik: kepemimpinan yang baik bukan soal posisi, tapi soal keberanian untuk hadir dan memberi ruang bagi orang lain. Pemimpin first responder menunjukkan kepada kita pentingnya ketangguhan, kesadaran akan batas diri, serta bagaimana kesehatan mental dan kesejahteraan harus menjadi prioritas, bukan pilihan. Bagi kita semua, pelajarannya jelas: pemimpin sejati adalah mereka yang menciptakan lingkungan aman, membangun ketangguhan, dan meninggalkan sesuatu dalam kondisi lebih baik daripada saat mereka menemukannya. Prinsip ini berlaku tidak hanya di dunia first responder, tapi juga dalam kehidupan dan pekerjaan kita sehari-hari.
Kepemimpinan
Tags: Kepemimpinan Tanpa Batas, Jadilah Seorang Pemimpin, Pertumbuhan
Doug Glener adalah editor Blanchard’s Research Round-Up. Ia merupakan penulis dua buku dan telah menulis untuk Harvard Business School, Training Magazine, Chief Learning Officer, dan The Financial Times.