6 Cara Tetap Produktif Saat Menghadapi Perubahan

Pexels
Sebagai pemimpin, cara kita merespons perubahan sangat memengaruhi tim kita—apakah mereka bisa tetap semangat dan bekerja dengan baik, atau justru merasa kewalahan.
Dalam sebuah webinar, Dr. Vicki Halsey berbagi banyak hal penting tentang bagaimana cara tetap tampil maksimal di masa penuh perubahan. Berikut adalah 6 poin penting dari pembahasannya:
1. Tetap Positif dan Optimis
Vicki mulai dengan kalimat sederhana tapi bermakna: "Be the one."
Maksudnya, jadilah orang yang bisa membawa semangat, pengertian, dan arah yang jelas untuk tim. Bukan cuma soal ‘baik hati’, tapi ini bagian penting dari kepemimpinan yang efektif. Sikap positif bisa bikin tim merasa kuat dan siap hadapi tantangan, bukan tambah stres.
Baca juga: Memprioritaskan Kesejahteraan Karyawan untuk Pengalaman Karyawan yang Positif
2. Kelola Energi, Bukan Cuma Waktu
Pernah ketemu orang yang bikin suasana kerja jadi berat? Itu yang Vicki sebut energy vampire. Tapi sebaliknya, ada juga energy generator—orang yang bikin suasana kerja lebih hidup, semangat, dan positif. Sebagai pemimpin, tantangannya adalah: pilih sikap yang kasih energi ke tim, bukan malah mengurasnya. Tantangan buat para pemimpin: pilih sikap yang bikin tim semangat, bukan justru nyedot energi mereka.
3. Perluas Kosakata Emosimu
Sering kali kita cuma bisa bilang: senang, sedih, marah. Tapi perasaan manusia jauh lebih kompleks. Vicki mengutip buku Atlas of the Heart dari Brené Brown, dan bilang kalau punya kosakata emosi yang lebih lengkap bisa bantu kita lebih memahami diri sendiri dan orang lain.
Contoh: daripada cuma bilang “kesal”, mungkin yang dirasakan sebenarnya “frustrasi” atau “merasa nggak dihargai”. Pemahaman ini bikin komunikasi dan hubungan kerja jadi lebih kuat—apalagi di masa penuh perubahan.
4. Berikan Dukungan Sesuai Kebutuhan

Sumber: Pexels
Inti pesan Vicki: “Pemimpin yang efektif adalah yang bisa memberi apa yang dibutuhkan orang, saat mereka membutuhkannya.”
Untuk itu, Vicki pakai model kepemimpinan SLII®, yang membagi perkembangan karyawan jadi 4 level:
D1 (Enthusiastic Beginner): Semangat tinggi, tapi skill masih minim
D2 (Disillusioned Learner): Skill belum cukup, semangat mulai menurun karena merasa kesulitan
D3 (Capable but Cautious Performer): Skill udah cukup, tapi kadang masih ragu atau butuh dukungan
D4 (Self-Reliant Achiever): Udah mandiri, percaya diri, dan siap ambil tanggung jawab
Tugas pemimpin adalah mengidentifikasi level setiap orang di setiap tugas, lalu menyesuaikan gaya kepemimpinan:
Directing: kasih arahan jelas (cocok buat D1)
Coaching: arahkan sambil ajak diskusi (cocok buat D2)
Supporting: beri dukungan, dorong kepercayaan diri (cocok buat D3)
Delegating: kasih kepercayaan penuh (cocok buat D4)
Masalahnya, menurut riset, hanya 1% pemimpin yang bisa pakai semua gaya ini dengan efektif, dan 54% malah cuma pakai satu gaya ke semua orang. Padahal, kalau gaya kepemimpinan nggak sesuai, bisa bikin tim jadi bingung atau nggak berkembang.
Baca juga: Manajemen Perubahan 101: Tempatkan Budaya di Kursi Pengemudi
5. Tanya Pertanyaan yang Berani
Vicki menyebut pentingnya bertanya dengan tulus dan berani. Bukan sekadar formalitas, tapi bener-bener pengen tahu. Contoh:
“Apa yang bikin kamu semangat kerja?”
“Gimana cara kamu merasa dihargai?”
“Ceritain lebih lanjut, yuk.”
Pertanyaan-pertanyaan ini bisa membuka percakapan yang jujur dan bikin hubungan kerja jadi lebih terbuka dan aman.
6. Jadilah Pemimpin yang Dibutuhkan Saat Ini
Kalau mau belajar lebih dalam dari Vicki, bisa tonton rekaman webinar-nya. Isinya penuh dengan contoh nyata dan strategi yang bisa langsung dipakai di tempat kerja.
Yang paling penting: jadilah pemimpin yang hadir, mendengarkan, dan tahu cara bantu tim tetap maju meskipun keadaan berubah.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Menyerah?
Daftar Malaysia Leadership Summit 2025: Embedding AI in Your Organizational DNA sekarang!
Kepemimpinan
Tags: Kepemimpinan Tanpa Batas, Sifat Positif, Jadilah Seorang Pemimpin