Hidup Selalu Sibuk? Belajar Hadir dengan Mindfulness

Dec 05, 2025 4 Min Read
Silhouette Of People By The Seashore
Sumber:

Bayu Jefri, Pexels

Pernahkah kamu merasa hidup terasa terlalu padat? Baru bangun pagi sudah memikirkan pekerjaan, saat bekerja teringat urusan rumah dan keluarga, waktu istirahat pun kamu masih khawatir soal masa depan dan berbagai masalah lainnya. Otak seolah tidak pernah berhenti bergerak. Rasanya penuh sesak seperti macet yang terjadi di dalam kepala.

Inilah yang membuatmu kelelahan meskipun tubuh tidak banyak bergerak. Faktanya, otak juga membutuhkan ruang untuk beristirahat. Di sinilah mindfulness hadir membantu.

Menurut YouTube Dr. Rozanizam Zakaria, seorang psikiater, dosen, dan mental health advocate, mindfulness bukan sekadar teori atau teknik “menenangkan diri” yang biasa. Ini adalah sebuah keterampilan hidup yang perlu dialami secara langsung, proses melatih diri untuk hadir sepenuhnya pada saat ini tanpa menghakimi apa pun yang kamu rasakan atau pikirkan.

Mindfulness is about giving our mind a break from everything else,
dan hanya memberi fokus kepada satu perkara.”
– Dr. Rozanizam Zakaria

Malaysia Mindfulness Association mendefinisikan mindfulness sebagai:

The practice of paying attention on purpose, in the present moment, with an attitude of openness, kindness and curiosity.

Dalam bahasa sederhana, mindfulness adalah latihan untuk benar-benar sadar dan hadir di sini, pada saat ini, dengan hati yang terbuka.

Mindfulness vs. Mindless

Jika mindfulness berarti hadir sepenuhnya dalam momen sekarang, kebalikannya adalah mindless, yaitu menjalani hidup secara otomatis tanpa benar-benar sadar.

Kamu mungkin pernah mengalaminya tanpa disadari:

  • Sedang salat, tahu-tahu sudah selesai empat rakaat padahal pikiran melayang ke mana-mana.
  • Menyetir, lalu tiba-tiba sudah sampai rumah tanpa ingat perjalanan sebelumnya.
  • Makan, tetapi tidak merasakan apa pun karena pikiran sibuk memikirkan hal lain.

Keadaan mindless membuatmu kehilangan kesempatan menikmati hidup sepenuhnya. Kamu hidup, tetapi tidak benar-benar hadir.

Fungsi Otak: Thinking vs. Sensing

Otak manusia bekerja dalam dua mode utama:

  • Thinking (berpikir): merencanakan, mengingat, membuat keputusan.
  • Sensing (merasakan): menerima input dari lima indera seperti melihat, mendengar, merasakan sentuhan, mencium aroma, dan mengecap rasa.

Keduanya seharusnya berjalan beriringan. Namun dalam kenyataannya, kamu lebih banyak menghabiskan waktu dalam mode thinking dan jarang memberi ruang untuk sensing.

Contohnya, ketika sibuk bekerja, kamu jarang menyadari suhu ruangan, cahaya matahari di luar jendela, atau suara kipas angin. Ini wajar. Namun ketika stres, dominasi thinking yang terlalu besar bisa menjadi berbahaya.

Mengapa? Karena saat stres, pikiran mudah tertarik pada emosi negatif seperti:

“Aku tidak berguna.”

“Orang lain jauh lebih baik daripada aku.”

“Aku gagal.”

Jika dibiarkan, pikiran negatif akan membebani emosi dan menghalangimu melihat kenyataan dengan lebih tenang.

Baca Juga: Kebiasaan Tersembunyi yang Bisa Melindungi Kesehatan Otak

Bagaimana Mindfulness Membantu?

Mindfulness mengajarkanmu untuk menyeimbangkan thinking dengan sensing. Dengan kata lain, mindfulness mengajakmu kembali pada indera.

Cobalah luangkan waktu sejenak untuk:

  • Memperhatikan apa yang kamu lihat di sekeliling.
  • Mendengarkan suara kipas, suara burung, atau orang yang sedang berbicara.
  • Merasakan sentuhan kursi atau mouse di tangan.
  • Menghirup aroma kopi, teh, atau udara ruangan.
  • Menikmati rasa makanan secara perlahan.

Pengalaman sensorik seperti ini sering terlewat karena kamu terlalu sibuk berpikir. Tetapi ketika kamu melatih diri untuk hadir melalui indera, tubuh dan pikiran akan mulai terasa lebih tenang.

Hidup Lebih Bermakna dengan Mindfulness

Mindfulness bukan berarti berhenti berpikir. Mindfulness membuatmu lebih sadar terhadap apa yang sedang berlangsung. Latihan ini bisa diterapkan dalam aktivitas sehari-hari seperti makan, bernapas, berbicara, bermain dengan hewan peliharaan, atau menikmati suasana alam.

Saat kamu hadir sepenuhnya, kamu belajar menghargai hidup dengan lebih mendalam. Dari sinilah muncul rasa syukur, ketenangan, dan kebahagiaan.

Aplikasi dan Manfaat Mindfulness

Dalam dua dekade terakhir, mindfulness digunakan secara luas di bidang kesehatan, institusi pendidikan, dan juga sektor korporat di berbagai negara Barat. The Mindful Nation UK Report (2015) menunjukkan bukti kuat bahwa mindfulness dapat meningkatkan kesejahteraan dan memberikan dampak positif di berbagai bidang kebijakan.

Para ilmuwan juga menemukan berbagai manfaat mindfulness, antara lain:

  • Menguatkan fokus dan perhatian.
  • Meningkatkan kesejahteraan diri.
  • Memperbaiki kualitas tidur.
  • Mengurangi stres dan kecemasan.
  • Memberikan fleksibilitas kognitif.
  • Menguatkan sistem imun tubuh.

Baca Juga: Bergerak untuk Bahagia: Manfaat Olahraga untuk Pikiran

Mindfulness di Tempat Kerja

Di kantor, kita sering dikejar deadline, email yang tidak ada habisnya, dan rapat yang berlangsung terus-menerus. Dalam situasi seperti ini, mindfulness dapat membantu untuk:

  • Lebih fokus saat rapat.
  • Mengurangi stres sebelum mengambil keputusan penting.
  • Mengapresiasi kerja sama dengan rekan kerja.

Contoh sederhana: sebelum mulai bekerja, tarik napas perlahan sebanyak tiga kali dengan penuh kesadaran. Atau saat minum kopi pagi, berhenti sejenak untuk benar-benar merasakan aroma dan kehangatannya.

Latihan kecil ini memberikan ruang bagi otak untuk melakukan reset dan kembali fokus.

Ketika kita hadir sepenuhnya, hidup terasa lebih ringan, tenang, dan bermakna.

Mulailah dengan satu menit bersama napasmu hari ini. Dari situ, kamu akan mulai merasakan perubahannya.

Share artikel ini

Alt

Berlatarkan pendidikan di bidang Bahasa dan Linguistik Melayu, Amirah Nadiah gemar membaca dan mengikuti perkembangan terkini, sehingga membuatnya tetap peka terhadap berbagai isu. Sebagai Content Editor, ia aktif dalam pekerjaan terjemahan serta pembuatan konten yang menarik dan meyakinkan.

Alt

Mungkin Anda Juga Menyukai

Otak mainan di atas piring

Pola Menyenangkan Orang Lain: Mengurai People Pleaser dan Fawning

Bersama Heru Wiryanto memahami perilaku People Pleaser dan respons Fawning bukan sekadar kebiasaan sosial. Keduanya berkaitan dengan cara otak memproses ancaman, rasa takut, validasi, serta kebutuhan untuk bertahan.

Nov 25, 2025 4 Min Read

Wawancara Kepemimpinan: Pemimpin dan Waktu

Pemimpin dan Waktu

Douglas Robitaille berbagi wawasan tentang bagaimana pemimpin mengelola waktu dengan bijak untuk mencapai tujuan besar dan membangun tim yang produktif.

Feb 12, 2025 57 Min Video

Jadi Seorang Pembaca Leader's Digest