Peran Manajer Tangguh dalam Mendorong Pertumbuhan

Sep 16, 2025 4 Min Read
Seorang Pria Berdiri di Ujung Batu
Sumber:

Gantas Vaičiulėnas, Pexels

Perusahaan menengah dibangun untuk bergerak lincah. Mereka memiliki daya kreasi tinggi, cepat beradaptasi, dan tidak terbebani oleh birokrasi yang kerap memperlambat perusahaan besar. Namun, meskipun memiliki keunggulan tersebut, banyak perusahaan menengah akhirnya menemui hambatan pertumbuhan. Batas ini bukan disebabkan oleh kondisi pasar atau persaingan, melainkan oleh faktor internal, yaitu kurangnya pemimpin yang cakap dan benar-benar siap.

Manajemen yang Lemah Menjadi Penghambat

Pertumbuhan perusahaan tidak berhenti secara tiba-tiba. Prosesnya berangsur, dimulai dari komunikasi yang kurang jelas, pelaksanaan yang tertunda, meningkatnya angka keluar-masuk karyawan, hingga tim yang kehilangan keselarasan. Semua ini berpangkal pada lemahnya lapisan manajemen yang belum matang.

“Banyak organisasi meremehkan biaya nyata dari lemahnya kepemimpinan,” ungkap Scott Blanchard, CEO Blanchard, perusahaan yang lebih dari 45 tahun berfokus membantu organisasi membangun kepemimpinan yang lebih kuat. “Ketika manajer tidak dibekali kemampuan untuk memimpin, hasil kerja mulai menurun, keterlibatan karyawan melemah, dan kinerja melambat. Awalnya perlahan, lalu tiba-tiba terjadi sekaligus.”

Hal ini bukan sekadar persoalan keterampilan lunak. Ini adalah risiko bisnis yang dapat mengguncang fondasi organisasi.

Baca Juga: 5 Perubahan Kebutuhan Bisnis Anda Agar Tetap Kompetitif

Mendesak untuk Membangun Manajer yang Lebih Tangguh

Perusahaan menengah beroperasi dalam ruang yang unik. Kompleksitasnya cukup tinggi untuk menghadirkan tantangan nyata, namun strukturnya cukup ramping untuk merespons dengan cepat. Kombinasi ini sangat kuat, tetapi hanya dapat dimanfaatkan jika manajer memiliki kemampuan mengelolanya.

Agar hal itu terwujud, manajer tidak cukup hanya beritikad baik. Mereka harus siap secara kemampuan dan percaya diri dalam memimpin di tengah pertumbuhan, gesekan, maupun perubahan.

Perusahaan menengah sebenarnya memiliki banyak kekuatan untuk dijadikan pijakan:

  • Peran dengan dampak besar, di mana kontribusi individu benar-benar berpengaruh
  • Akses langsung kepada pimpinan serta hubungan yang lebih dekat
  • Ruang untuk berinovasi dan bereksperimen
  • Budaya kerja yang terhubung serta berorientasi pada tujuan

Namun, seluruh keunggulan ini hanya dapat menghasilkan nilai bila manajer tahu cara mengarahkan dan mengembangkannya dengan efektif.

Eksekusi Bergantung pada Kepemimpinan Operasional

Menetapkan visi hanyalah awal. Strategi tidak akan berjalan sendiri. Keterampilan kepemimpinan operasional memegang peran krusial dalam menerjemahkan visi dan tujuan menjadi langkah konkret, menggerakkan organisasi dengan energi dan arah yang jelas.

“Strategi sering kali hilang ketika kepemimpinan operasional tidak konsisten atau tidak jelas,” tegas Blanchard. “Jika orang tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka atau bagaimana pekerjaan mereka terhubung dengan tujuan besar, maka kinerja akan menurun, demikian pula semangat kerja.”

Manajer yang mampu memimpin dengan baik pada tahap awal pertumbuhan sering kali menghadapi kesulitan saat skala organisasi berubah. Sistem berkembang, tuntutan meningkat. Tanpa kemampuan beradaptasi dan memimpin di level yang lebih tinggi, momentum dapat dengan mudah hilang.

Manajer Menengah sebagai Penghubung Strategi

Manajer menengah memegang tanggung jawab penting untuk menjembatani arahan pimpinan senior dengan tindakan nyata tim sehari-hari. Ketika lapisan ini tidak siap, maka implementasi strategi akan terganggu.

“Manajer menengah kerap kali terlewatkan,” jelas Blanchard. “Padahal merekalah yang memastikan pekerjaan harian selaras dengan strategi organisasi. Jika mereka tidak memiliki kejelasan, anggota tim akan bingung, frustrasi, dan laju pekerjaan melambat.”

Dukungan terarah bagi manajer menengah dapat memperkuat eksekusi, memperlancar komunikasi, serta menjaga keselarasan tim bahkan dalam situasi penuh tekanan.

Baca Juga: 7 Hal yang Harus Dilakukan Sebagai Manajer Pertama Kali

Membentuk Manajer yang Mampu dan Konsisten Membutuhkan Strategi Nyata

Pelatihan yang dilakukan secara acak atau sesekali tidak akan cukup untuk membangun manajer yang mampu memimpin dalam skala besar dan kompleks. Dibutuhkan strategi yang terencana, terfokus, serta terukur untuk benar-benar meningkatkan kapabilitas mereka.

Proses pengembangan yang efektif biasanya dimulai dari program percontohan kecil dengan dampak tinggi, misalnya membangun keterampilan inti seperti coaching atau kepemimpinan dalam perubahan. Keberhasilan nyata dari program ini kemudian menciptakan dukungan internal dan mendorong implementasi yang lebih luas.

“Konsistensi adalah kuncinya,” tegas Blanchard. “Manajer di seluruh organisasi harus memimpin dengan prinsip yang sama. Dengan begitu, tim tetap selaras, pengambilan keputusan lebih tepat, dan kecepatan eksekusi meningkat.”

Pengembangan Harus Terintegrasi dengan Pekerjaan Sehari-hari

Untuk menciptakan perubahan yang berkesinambungan, pengembangan manajer tidak boleh berdiri terpisah dari pekerjaan. Program ini harus menyatu dengan alur kerja sehari-hari.

Ketika pembelajaran terintegrasi dalam tanggung jawab nyata dan diperkuat secara berulang, hasilnya akan lebih melekat. Hal itu kemudian berkembang menjadi kebiasaan dan pada akhirnya membentuk budaya organisasi. Inilah yang mendorong dampak jangka panjang.

Pertumbuhan Terhenti Saat Kepemimpinan Mandek

Risiko terbesar sering kali bukan berasal dari luar. Ketika manajemen tidak mampu mengikuti perubahan yang cepat, pertumbuhan menjadi tidak terarah. Keselarasan hilang, keterhubungan antar individu melemah, dan peluang berharga bisa terlewatkan.

“Manajer yang tangguh dan siap merupakan kunci utama untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan,” ujar Blanchard. “Merekalah yang menjaga organisasi tetap terhubung saat kompleksitas meningkat. Tanpa lapisan kekuatan tersebut, perusahaan bisa kehilangan arah dan kerusakan sering kali baru terlihat ketika sudah terlambat.”

Investasi dalam membangun manajer yang konsisten dan berkapabilitas tinggi bukanlah opsi tambahan. Itu merupakan fondasi utama untuk pertumbuhan yang cerdas dan berkelanjutan.

Share artikel ini

Alt

David Witt adalah Program Director di Blanchard®. Ia dikenal sebagai peneliti berprestasi dan juga pembawa acara webinar bulanan dari perusahaan tersebut. Selain itu, ia juga pernah menulis dan berkontribusi dalam berbagai publikasi ternama seperti Fast Company, Human Resource Development Review, Chief Learning Officer, dan US Business Review

Alt

Mungkin Anda Juga Menyukai

kerja di mana saja

Remote Working di Indonesia: Antara Kultur, Disiplin, dan Realita

Oleh Deddy Mahyarto Kresnoputro. Meski terlihat menjanjikan, mengapa penerapan remote working di Indonesia belum maksimal?

Jan 10, 2025 4 Min Read

Alt

Menanam Ilmu Kepemimpinan Sedini Mungkin

Adon Saptowo berkisah tentang pandangannya tentang kepemimpinan. Ternyata seorang anak band ini juga mempunyai pandangan menarik tentang kepemimpinan!

Apr 21, 2021 5 Min Video

Jadi Seorang Pembaca Leader's Digest