Wajib Tahu, Ini 6 Cara Efektif Mencegah Burnout!

Jun 22, 2022 6 Min Read
Karyawan yang terlambat mencegah burnout dengan pekerjaannya
Sumber:

Tara Winstead dari Pexels.com

Terapkan cara-cara berikut untuk mencegah burnout!

Tidak sedikit dari kita yang melalui tahun 2022 ini dengan keadaan emotional hungover. Wajar saja, tentunya kita lelah dan jenuh setelah melalui 2 tahun yang penuh dengan ketidakpastian. Waktu luang selama liburan pun tidak cukup menghibur di kala pandemi.

Namun, tahun 2022 ini adalah waktunya kita bangkit dan membuat lembaran baru. Pasalnya, kejenuhan kita tidak hanya tampak dari cerita dan data statistik selama pandemi. Fenomena burnout sendiri telah terjadi selama bertahun-tahun. Penelitian Gallup tahun 2018 menunjukkan bahwa dari 7.500 responden, 23% dari mereka sering atau bahkan secara permanen mengalami burnout. 44% lainnya kadang-kadang mengalami burnout.

Bahkan, maraknya fenomena burnout ini membuat World Health Organization secara resmi mengklasifikasikan burnout sebagai Penyakit Internasional pada Mei 2019 lalu, lho!

Maka dari itu, yuk kita sama-sama antisipasi burnout. Berikut penjelasannya:

Baca juga: Catat, Ini 4 Tanda Penting Anda Harus Segera Resign!

Kenali gejala burnout

Pertama, kenali ciri utama dari kondisi fisik seseorang yang mengalami burnout. Di antaranya:

  • Kelelahan
  • Kehilangan motivasi
  • Merasa gagal dan meragukan diri sendiri
  • Mudah marah
  • Performa dan semangat kerja menurun


Ciri tersebut ditandai dengan perilaku seperti malas makan, minum alkohol, atau bergantung pada obat-obatan yang hanya akan memperpanjang masalah. Setelah kamu menyadarinya, segera lakukan tahap selanjutnya ya!

Identifikasi masalah

Alt

Sumber: Alex Green dari Pexels.com

Banyak sekali tantangan yang kita hadapi dalam beberapa tahun terakhir. Karena itu, kamu perlu mengetahui apa yang telah menjadi beban emosionalmu selama ini. Mengidentifikasi dan menerima bagaimana kondisimu sekarang adalah tahapan penting dalam mencegah burnout.

Luangkanlah waktu untuk istirahat, refleksi diri, dan recharge. Pastikan kamu memiliki waktu untuk diri sendiri setiap harinya, ya. Terlebih, jangan merasa bersalah karena kamu membutuhkan me time.

Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mencari lingkungan baru. Tidak perlu muluk-muluk, contohnya seperti ketika kamu mengalokasikan waktu untuk pergi dari meja kerja saat istirahat. Meskipun sederhana, hal tersebut mampu menjernihkan pikiranmu setelah seharian bekerja dan menatap layar, lho.

Baca juga: Stres Bekerja? Ini 5 Tips Jaga Work Life Balance

Pertimbangkan keputusan sehari-sehari

Coba pikirkan bagaimana kamu membuat keputusan tiap harinya. Apakah kamu memilih untuk menjadi bijak dan sehat, ataukah kamu membuat pilihan yang menyenangkan tapi kurang baik untuk diri sendiri? Nah, pertimbangkan baik-baik bagaimana kamu bisa mengatur harimu menjadi produktif tapi tetap seimbang, ya.

Contohnya, semua orang termotivasi dengan kemajuan mereka. Sebaliknya, motivasi kita berkurang ketika menunda-nunda pekerjaan. Karena itu, temukan cara supaya kamu bisa membagi pekerjaan besar menjadi serangkaian pekerjaan kecil. Dengan konsisten melakukannya secara bertahap, lebih mudah pula bagi kamu untuk berprogres dan termotivasi untuk mengerjakannya hingga selesai.

Berani berkata tidak

Pada dasarnya, kamu perlu bersikap terbuka pada atasan terkait beban kerja yang kamu lakukan. Mungkin kamu refleks mengatakan ‘ya’ ketika diminta bantuan, tapi ada kalanya kamu perlu berani mengatakan ‘tidak’.

Meskipun sulit, menolak dapat membantu kamu untuk menentukan batasan realistis tentang ruang lingkup pekerjaanmu dan bagaimana kamu menanggapi permintaan di luar jam kerja. Lebih baik menolak daripada nanti kamu kesal terhadap orang lain dan diri sendiri, bukan?

Baca juga: Menghadapi Emosi Negatif? Bagus, Jangan Sia-siakan!

Bangun kebiasaan baik

Nah, mencegah burnout tentu identik dengan memiliki kebiasaan baik yang mendukung kondisi fisik dan emosional kamu. Berikut contohnya:

  • Aktif bergerak olahraga dan kegiatan lain yang membuat tubuh aktif bergerak mampu meningkatkan kesehatan dan suasana hati.
  • Tidur cukup, makan teratur, dan meditasi meningkatkan suasana hati dan mental yang lebih kuat.
  • Bermain dengan hewan secara ilmiah terbukti dapat mengurangi stres.
  • Latihan pernapasan cara menenangkan diri ketika kamu sedang stres atau cemas.
  • Berwisata alam penelitian membuktikan bahwa orang cenderung lebih bahagia di alam bebas.
  • Banyak bersyukur – ketika kamu bersyukur atas segala nikmat kehidupan, lebih mudah bagi kamu untuk menyadari bahwa hari yang buruk hanya bersifat sementara. 


Tetap terhubung dengan keluarga dan teman terdekat

Alt

Sumber: Helena Lopes dari Pexels.com

Dalam bukunya Vital Friends: the People you can’t afford to live without, Tom Rath menguraikan penelitian yang menunjukkan bahwa karyawan yang berteman baik dengan rekan kerjanya terbukti 7 kali lebih mungkin terlibat aktif di tempat kerja. Selain itu, jika mereka memiliki setidaknya 3 teman dekat di tempat kerja, mereka 96% lebih mungkin untuk puas dengan kehidupan mereka.

Hubungan adalah akar dari keberadaan manusia. Ketika kamu menjalin hubungan baik di tempat kerja, kemungkinan besar kamu memiliki teman yang dapat dipercaya. Begitu juga jika kamu dekat dengan keluarga dan teman-teman lainnya, karena terbuka dengan orang lain adalah cara yang tepat untuk meningkatkan kondisi emosional seseorang.

Seiring dengan dunia yang semakin sibuk, menjaga diri sendiri adalah kebutuhan yang terkadang kita lewatkan. Padahal jika kita rutin melakukannya, kita dapat lebih baik menanggapi hal-hal yang terjadi di sekitar kita.

Seperti yang dikatakan penulis Charles Swindoll, “Kehidupan adalah 10% yang terjadi pada kita dan 90% bagaimana kita menanggapi peristiwa itu.”

Artikel ini diterjemahkan dari Six Steps to Avoiding Burnout

Tonton juga video berikut:

Share artikel ini

Komunitas

Tags: Konsultasi

Alt
Selain ahli di bidang kepemimpinan dan perubahan, Michelle Gibbings juga merupakan seorang founder perusahaan konsultan bisnis bernama Change Meridian. Pada tahun 2016, Gibbings menerbitkan bukunya berjudul ‘Step Up: How to Build Your Influence at Work’.

Mungkin Anda Juga Menyukai

anjing pompom kacamata

Upskill & Reskill: Pengertian, Tujuan, dan Penerapannya di Dunia Kerja

Oleh Debby Tanamal. Boston Consulting Group menyebutkan dua hal penting yang perlu dilakukan perusahaan dalam menghadapi tren dunia kerja, yakni Upskilling dan Reskilling.

Nov 14, 2023 7 Min Read

toxic boss

4 Cara Menghadapi Seorang Toxic Boss

Seringkali kita temui segelintir orang yang bekerja untuk bos yang tidak menghargai mereka sama sekali dan bahkan ini dapat dikatakan sebagai toxic boss karena dapat membuat karyawan jenuh dan lingkungan yang tidak sehat di kantor. Hal ini tentu saja harus dihentikan.

Aug 30, 2021 2 Min Video

Jadi Seorang Pembaca Leader's Digest