Melihat ke Belakang, Melangkah ke Depan

Sep 07, 2021 3 Min Read
Goals
Sumber:Pexels.com
Apa refleksi dan proses pembaharuan Anda?

Saya orang yang sangat kompetitif. Selama 10 tahun terakhir, saya menyaksikan sebagian besar rekan saya berhenti dari olahraga ketika mereka melewati usia 40 tahun. Ketika Saya melihat teman-teman saya menghilang dari lapangan olahraga, Saya secara pribadi tergoda untuk berhenti juga. Namun, saya terus meyakinkan diri saya sendiri bahwa saya harus terus melakukannya untuk beberapa tahun lagi.
 
Beberapa akhir pekan lalu, saya mendapat cedera parah dalam salah satu permainan. Beberapa bagian tubuh saya terluka, tetapi saya masih terus berjalan sampai saya merasakan sakit yang luar biasa di punggung saya. Saya berhenti dan bergegas pulang. Saya berbaring di tempat tidur selama satu jam dan ketika saya mencoba untuk bangun, saya benar-benar tidak bisa bergerak. Selama dua hari berikutnya, saya terjebak di tempat tidur, tidak bisa bergerak.
 

Kisah Refleksi

Awalnya, saya sangat kecewa dan kesal karena tidak bisa bergerak tetapi apa daya kenyataannya sudah demikian.  Saya menyadari Tuhan telah memberi saya hadiah untuk sendirian dan kesempatan untuk merenungkan beberapa tahun yang sudah dilalui. Bertahun-tahun yang lalu, saya belajar pentingnya cara "memperbarui" kehidupan kita. Tanpa kesendirian dan refleksi, tidak mungkin untuk kita mengetahui diri kita sendiri, tujuan kita, dan yang lebih penting, bagian mana dari kehidupan yang membutuhkan "pembaharuan".
 

"Kita semua adalah hasil dari apa yang kita pikirkan." - Buddha

 
Untuk melatih refleksi, kita harus kembali pada berabad-abad yang lalu dan mendalami banyak institusi, termasuk samurai Jepang, yang saya bahas dalam salah satu artikel saya sebelumnya, 4 Pelajaran Kepemimpinan Dari Samurai. Ben Franklin, salah satu pahlawan kepemimpinan saya, memiliki pendekatan yang agak sistematis untuk refleksi harian, yang merupakan bagian mendasar dari hidupnya. Dia menulis 13 daftar kebajikan dan setiap hari dia mengevaluasi dirinya sendiri dengan mengaitkannya pada kebajikan-kebajikan tersebut. Praktik refleksi ini memampukannya untuk menjadi pria "kebangkitan" yang adalah seorang ilmuwan, inovator, seniman, penulis, dan pemimpin hebat.
 
Untuk mengetes diri kita sendiri tidak pernah mudah. Itu melibatkan kesediaan untuk menghadapi dan mengakui kesalahan, kegagalan, dan kekurangan kita. Saya merekomendasikan setidaknya setiap tahun, kita melepaskan diri dari kehidupan "perlombaan tikus" dan menghabiskan waktu dalam refleksi pribadi, kesendirian dan dalam mengevaluasi diri kita sendiri.
 
Albert Schweitzer, pemenang Nobel, percaya bahwa refleksi dalam kehidupan sangat penting untuk kepemimpinan karena memungkinkan kita untuk mempertimbangkan "perhitungkan apa yang telah Anda abaikan dalam ketidakbijaksanaan Anda"
 
Lebih menariknya lagi, salah satu langkah kunci dalam program 12 langkah Alcoholics Anonymous (AA) meminta peserta untuk membuat inventaris moral yang berani. Tanpa refleksi, program AA mungkin tidak akan menunjukkan banyak keberhasilan.
 
Bahkan para pemimpin bisnis yang sukses memulai perjalanan mereka dalam kesunyian dan refleksi. Steve Jobs pergi ke India untuk berefleksi sebelum memulai Apple. Setiap kali saya mempertimbangkan tantangan baru, saya memaksa diri saya untuk melakukan "proses berpikir" dan refleksi. Ini membantu mengatur penugasan baru dengan baik. Dalam beberapa kasus di mana saya harus bergegas ke tugas baru tanpa waktu "berpikir", ternyata menjadi bencana.
 
Jadi, bagian pertama dari artikel ini berfokus melihat ke belakang dan ini disebut "refleksi". Bagian kedua adalah melihat ke depan, dan saya menyebutnya sebagai "pembaharuan."

Baca artikel ini dalam bahasa Inggris "Looking Back, Moving Forward"

Alt

Sumber: Pexels.com

Proses Pembaharuan

Beberapa hari yang lalu, seorang kolega di Leaderonomics membagikan sebuah artikel tentang bagaimana seekor elang memperbaharui kekuatannya dan “dilahirkan kembali” setelah melalui proses pembaharuan. Elang melepaskan bulu mereka yang tua dan digantikan dengan yang baru.
 
Proses ini disebut "berganti bulu" di mana burung-burung ini harus benar-benar melepaskan bulu-bulu tua dan menunggu sampai bulu baru yang lebih baik tumbuh. Ular dan kadal juga mencukur kulit mereka untuk "diperbaharui."
 
Faktanya, semua hewan mencukur kulitnya - bahkan kamu juga! Bagi kebanyakan dari kita, ini adalah proses berkelanjutan yang jarang kita sadari. Para ilmuwan menyebut proses ini "ecdysis." Mengapa ular-ular itu melepaskan kulit mereka? Ular melepaskan kulit mereka untuk memungkinkan pertumbuhan lebih lanjut dan untuk menghilangkan parasit yang mungkin menempel pada kulit lama mereka.
 
Sebagai manusia, salah satu hal paling menarik tentang diri kita adalah kekuatan kita untuk berubah, bukan hanya dari luar tetapi juga dari dalam. Kita dapat mengubah keyakinan, ketakutan, persepsi, dan bahkan kebiasaan kita. Tapi, pembaharuan ini hanya bisa dimulai ketika kita mengetahui secara jelas apa yang kita inginkan untuk diubah.
 
Ini terjadi pada fase refleksi ketika kita memiliki kejelasan tentang siapa kita dan siapa yang kita inginkan. Juga, seperti ular, ketika kita menjalani hidup, kita memiliki keyakinan "parasit", dogma dan sikap yang membuat kita sedih. Kita mulai membusuk dan bukannya tumbuh. Diperlukan pembaruan untuk beralih dari pembusukan ke pertumbuhan.
 
Saya tidak pernah takut cedera dan luka pada tubuh, karena pelatih saya pernah menjelaskan bahwa cedera pada tubuh kita tidak selalu buruk. Ketika darah lama mengalir keluar dari tubuh, darah segar baru segera menggantikan darah yang hilang. Demikian juga, otot yang menjadi lebih kuat ketika cedera ringan dan itu akan diperbaiki. Demikian pula, pembaruan adalah proses yang menyakitkan di mana yang lama harus dihancurkan dan dihilangkan dan diganti dengan yang baru.

Belajar dari Andrea

Bertahun-tahun yang lalu, mantan chief executive officer (CEO) Avon, Andrea Jung, membahas bagaimana cara mem-proaktif “menciptakan kembali dirinya sendiri” setiap tahun. Bagian dari proses itu adalah mengambil akhir pekan untuk merenungkan dalam kesendirian. Bagian lainnya adalah untuk "memecat" dirinya sendiri sebelum "dipecat" oleh atasannya. Inilah yang ia uraikan sebagai proses pembaharuannya:

"Pecat dirimu pada Jumat malam dan masuklah pada Senin pagi seolah-olah perusahaan menempatkanmu di sana sebagai pemimpin yang kembali. Bisakah Anda bersikap objektif dan berani membuat perubahan? Jika Anda tidak bisa, maka Anda belum menemukan kembali diri Anda. Jika Anda bisa, maka Anda dapat memiliki satu dekade masa jabatan yang seperti memiliki pekerjaan yang berbeda. Saya bukan pemimpin yang sama dengan saya tahun lalu, karena keterampilan itu membuat diri mereka tidak berguna. Saya harus menemukan kembali diri saya setiap tahun. "

Seperti rajawali, Andrea menemukan proses "pembaharuan" melalui memecat dirinya sendiri setiap tahun. Sementara refleksi adalah titik awal, tetapi refleksi itu sendiri tidak bisa menjadi akhir dari proses. Inilah yang terjadi pada banyak organisasi yang secara konsisten melihat kembali ke kejayaan masa lalu mereka dan tidak memiliki proses pembaruan secara refleksi.

Pemulihan, pembaruan, dan penemuan kembali dalam organisasi dimulai ketika kebanggaan dibuang bersama dengan semua asumsi yang menghambat pertumbuhan. 

Proses, struktur organisasi, budaya, kepemimpinan, dan bahkan model bisnis Anda perlu terus dievaluasi. Setelah ditinjau, mungkin ada kebutuhan untuk menghancurkan proses, budaya yang ketinggalan zaman ini atau bahkan untuk menciptakan kembali model bisnis Anda. Perusahaan yang secara konsisten menghancurkan diri mereka sendiri untuk memperbarui diri, menikmati umur panjang.

Alt

Sumber: Pexels.com

Apa Proses Pembaharuan Organisasi Anda?

Salah satu tantangan utama yang dihadapi organisasi adalah kenyataan bahwa pesaing yang lebih kecil, lebih gesit akan muncul dan menghancurkan model bisnis yang telah lama berdiri dan dogma bisnis yang telah dipegang teguh. Uber telah mengubah layanan transportasi dan Airbnb telah mengubah industrinya.

Mengapa Organisasi yang Memiliki Keahlian dan Pengalaman yang Mendalam di Industrinya Diganti oleh Perusahaan Baru yang Lebih Kecil?


Alasannya menjadi jelas ketika kita melihat jauh ke dalam organisasi-organisasi ini. Kebanyakan hanyalah perusahaan yang masih baru, tetapi mereka mulai merasa nyaman. Mereka tidak memiliki proses untuk refleksi dan pembaharuan yang mendalam (banyak yang percaya bahwa mereka adalah "pemimpin pasar" dan sisa industri "menyalin" mereka). Keyakinan ini membuat mereka puas. 

Pembaharuan dan pemulihan adalah hal terakhir yang ada di pikiran mereka. Hanya ketika krisis melanda mereka mulai mengajukan pertanyaan, dan memaksa proses pembaharuan. Sering kali, sudah terlambat untuk bermain sehingga harus mengeluarkan mereka dari dalam catatan sejarah.

Eastman Kodak adalah contoh klasik tentang raksasa yang kehilangan arah karena kurangnya refleksi internal dan proses pembaruan. Jika organisasi Anda tidak secara konsisten melakukan refleksi, dan membuat perubahan konstan pada proses dan strukturnya, juga pada model bisnis, budaya dan DNA kepemimpinannya, maka Anda akan dengan segera menjadi seperti Kodak.

Apa Artinya ini bagi Saya?

Sangat penting bagi organisasi, ketika berada di puncak untuk merefleksikan dan memperbarui diri. Tetapi proses yang sama ini berlaku untuk kita semua sebagai individu.

Jadi, inilah 10 cara terbaik saya untuk merefleksikan dan memperbarui.

1. Adakan waktu refleksi harian
Sangat sulit untuk menemukan waktu untuk berefleksi secara konsisten, jadi saya sarankan Anda mulai dengan menambahkan refleksi ke kalender Anda.

Jadwalkan "jeda refleksi" atau waktu untuk berhenti dari "perlombaan tikus" kehidupan untuk mendengarkan hatimu dan kepada Tuhan.

2. Ajukan pertanyaan pada diri sendiri
Pertanyaan mengubah dunia, bukan jawaban. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat Anda tanyakan pada diri sendiri ketika mengambil jeda reflektif:

  • Apakah saya jelas tentang siapa saya dan apa tujuan hidup saya?
  • Kenapa saya ada disini saat ini? Apakah yang saya lakukan selaras dengan visi saya yang lebih besar?
  • Saya mau kemana? Apa impian besar saya untuk diri saya sendiri?
  • Bagaimana saya bisa sampai di sana? Apakah yang saya lakukan saat ini akan memungkinkan saya untuk sampai ke sana?
  • Ketika saya sampai di sana, bagaimana saya bisa mengetahuinya?
  • Apa yang menghentikan saya untuk bergerak maju? Apa saja kendala yang mungkin perlu saya atasi?
  • Apa yang tidak bekerja pada saya di hari ini?
  • Apa yang harus saya ubah tentang diri saya agar saya bisa sampai ke tempat yang saya inginkan?


3. Bersedialah untuk berubah
Kita biasanya berakhir dengan melakukan hal yang sama dan mempertahankan status quo. Yakinkan diri Anda bahwa Anda tidak sempurna dan bahwa Anda sedang dalam proses. Saya telah bertemu banyak orang yang bertindak seolah-olah semua yang mereka ucapkan adalah kebenaran absolut. Mereka terpaku bahwa mereka sempurna dan orang lain salah.

Mereka percaya orang lain perlu berubah, bukan mereka. Banyak dari kita bertindak seperti itu juga. Misalnya, ketika perubahan organisasi diumumkan, daripada bersukacita, kebanyakan dari kita mengeluh. Bahkan dalam kehidupan pribadi kita, kita saling merugikan. Sebaliknya. Ketika Anda merenungkan dan memperhatikan sifat negatif apapun, berusahalah untuk menyelesaikan atau mengubahnya.

4. Bersihkan kekacauan Anda
Ketika Anda merenung, Anda mungkin menyadari bahwa ada beberapa hal yang harus dihilangkan dari hidup Anda. Membuang hal-hal fisik yang menghimpit Anda dari "diperbaharui". Misalnya, jika Anda memutuskan untuk tidak merokok, singkirkan semua pemicu yang mungkin mengingatkan Anda tentang masa lalu Anda.

Anda mungkin ingin memainkan "Tantangan Harian." Setiap hari, pilih angka antara satu hingga 10 dan tulis nomornya. Setiap hari, singkirkan banyak hal yang mengacaukan hidup Anda seperti jumlah yang Anda pilih. Jika Anda memilih lima, pastikan Anda menghilangkan lima hal yang mengacaukan hidup Anda.

Baca juga artikel berjudul "Bagaimana Memimpin Bisnis Anda dalam Masa Krisis"

Alt

Sumber: Pexels.com

5. Singkirkan orang-orang negatif
Anda mungkin juga menyadari bahwa ada orang negatif dalam hidup Anda yang membebani Anda. Beranilah untuk melepaskan orang-orang ini. Ini sulit dilakukan, tetapi Anda harus berani. Anda ingin menemukan kembali dan memperbarui diri Anda. Jadi jangan biarkan orang negatif memicu Anda untuk kembali ke kondisi lama Anda atau menghabiskan tekad anda yang terbatas itu.

6. Beritahu semua orang
Ketika Anda memutuskan bahwa Anda akan "memperbaharui" dan "menciptakan kembali" diri Anda sendiri, jangan takut untuk mengumumkannya kepada dunia.

Bukan karena Anda suka membanggakan. Alasan Anda ingin membuat pernyataan publik adalah untuk tujuan akuntabilitas. Saat Anda membuat pernyataan publik, Anda akan diminta bertanggung jawab untuk mencapainya oleh teman-teman Anda yang mendengar pernyataan asli Anda.

7. Cubit lingkungan Anda
Membuat pergantian pada persekitaran Anda akan menghasilkan perubahan yang berbeda. Saya berbagi cerita tentang bagaimana kami ingin mendorong karyawan untuk meningkatkan kehadiran dan menjadi lebih produktif di kantor. Kami mengubah lingkungan kantor kami dan segera melihat hasilnya. Demikian juga, Anda perlu mengubah lingkungan Anda untuk memperkuat dan mendorong perubahan yang Anda perjuangkan dalam hidup Anda. 

8. Lakukan satu per satu perubahan
Masalah besar jarang diselesaikan dengan solusi yang kompleks. Seringkali, mereka diselesaikan dengan serangkaian solusi kecil.
Mulai pembaruan Anda dengan tidak mencoba mengubah segala sesuatu yang salah dan apa yang perlu diperbaiki. Kerjakan satu area dengan perlahan.

Ini mungkin membuat frustasi pada awalnya karena ada banyak area untuk diperbaiki dan sepertinya itu akan memakan waktu lama. Namun, Anda akan memiliki daya tahan yang lebih lama dengan mencoba 'menciptakan kembali' satu bagian pada suatu waktu.

9. Kumpulkan pengalaman
Sungguh menakjubkan betapa tertutup dan terlindung beberapa dari kita. Banyak yang tidak pernah mengalami kompleksitas dan keragaman kehidupan sepenuhnya. Ketika Anda melemparkan diri Anda untuk mengumpulkan pengalaman, tiba-tiba Anda akan belajar bagaimana Anda tahu tentang dunia dan tentang diri Anda sendiri.

Semakin Anda menantang diri sendiri untuk menambah pengalaman yang beragam, semakin mudah untuk mengubah dan untuk secara konsisten menemukan kembali diri Anda. Anda juga akan belajar lebih cepat dan menjadi pemimpin yang jauh lebih baik.

Mendaftar untuk kelas baru atau mengambil proyek di kantor Anda yang Anda tidak tahu bagaimana menanganinya, akan menjadi tempat yang sederhana untuk memulai jika Anda tidak memiliki ide. Setiap pengalaman baru akan membuka mata Anda ke kemungkinan-kemungkinan luar biasa. Teruslah menyelam ke pengalaman yang tidak biasa.

10. Bersedia dihancurkan
Bagian tersulit dari pembaruan adalah menghancurkan beberapa hal yang telah membantu Anda mencapai tempat Anda sekarang. Anda mungkin sangat tergantung pada keterampilan atau cara mengelola orang yang telah membantu Anda mencapai posisi Anda saat ini.

Namun, Anda mungkin harus belajar bahwa keterampilan dan belajar adalah cara yang sangat berbeda untuk fase selanjutnya dalam hidup Anda. Kelahiran kembali terjadi dengan kehancuran. Dan sulit untuk benar-benar memperbarui jika kita masih berpegang teguh pada masa lalu.

Tonton juga video berjudul "Mempertahankan Ide-Ide Mu: Simon Pyatt, Asia Pacific Ethnos 360" di bawah ini:

Share artikel ini

Kepemimpinan

Tags: Jadilah Seorang Pemimpin

Alt

Roshan is the Founder and “Kuli” of the Leaderonomics Group of companies. He believes that everyone can be a leader and "make a dent in the universe," in their own special ways. He is featured on TV, radio and numerous publications sharing the Science of Building Leaders and on leadership development. Follow him at www.roshanthiran.com

Alt

Mungkin Anda Juga Menyukai

bos yang sedang memarahi bawahannya

Paradoks dari Karisma Seorang Pemimpin

Oleh Andi Stevi. Seorang pemimpin idealnya memiliki profil yang kuat, lulus dari universitas ternama, dengan segudang prestasi. Lantas, bagaimana jika karisma yang dimiliki pemimpin malah menumbuhkan jarak dan citra arogan terhadap bawahannya?

Oct 05, 2023 3 Min Read

Jadi Seorang Pembaca Leader's Digest