Gunakan Kariermu untuk Menciptakan Warisan Hidup

Savvas Stavrinos, Pexels
Ubah pekerjaanmu menjadi warisan yang menginspirasi.
Ketika mendengar kata afterlife atau kehidupan setelah mati, kita mungkin langsung membayangkan hal-hal yang berkaitan dengan agama atau spiritualitas, seperti surga, reinkarnasi, atau sesuatu yang bersifat abadi. Namun, ada cara lain untuk memandang “kehidupan setelah kehidupan”, yaitu dengan melihat bagaimana pekerjaan kita hari ini dapat meninggalkan jejak yang bermakna, sebuah living legacy (warisan hidup) yang terus hidup bahkan saat kita tidak lagi hadir di ruangan itu.
Kamu Sedang Membangun Warisan Hidup Setiap Hari
Artikel ini bukan tentang kehidupan setelah kematian, melainkan tentang bagaimana kita hidup dalam ingatan dan hati orang-orang yang telah kita sentuh, pengaruh yang kita tinggalkan, serta cerita yang mereka teruskan tentang kita. Itulah yang disebut warisan hidup.
Faktanya, setiap orang sedang menciptakan warisan hidup-nya sendiri, disadari atau tidak. Semakin banyak orang yang mengingatmu dengan penuh kebaikan, semakin besar dampak yang kamu tinggalkan, dan semakin lama warisan hidupmu bertahan.
Beberapa orang meninggalkan jejak melalui simbol-simbol yang terlihat, atau kadang orang lain melakukannya untuk mereka. Misalnya, plakat penghargaan, gedung yang dinamai dengan nama seseorang, atau patung di taman kota. Semua itu memang bermakna, tapi tidak selalu abadi. Lama-kelamaan, orang-orang bisa saja berlalu tanpa tahu siapa sosok di balik nama itu. Dan tanpa cerita yang menyertainya, kenangan akan memudar.
Warisan yang paling kuat dan bermakna tidak dibangun dari marmer atau logam. Bukan pula tentang memiliki nama yang terukir di puncak gedung pencakar langit. Warisan sejati dibentuk dari momen kecil, kemurahan hati, dan dampak dari pekerjaan yang dijalani dengan tujuan yang jelas.
Jadikan Pekerjaanmu Sebagai Landasan Warisan Hidup
Pekerjaan bukan sekadar cara untuk membayar tagihan atau memenuhi hiburan. Anggap pekerjaan sebagai wadah untuk menciptakan makna, membangun hubungan, dan memberi kontribusi bagi dunia. Bila dijalani dengan kesadaran, pekerjaan bisa menjadi salah satu cara paling kuat untuk membentuk warisan hidup.
Coba pikirkan. Kita menghabiskan sepertiga hidup kita untuk bekerja. Itu waktu yang sangat panjang dan peluang besar untuk membangun warisan. Jika waktu itu hanya digunakan untuk menyelesaikan tugas dan menaiki tangga karier, kita mungkin akan berakhir dengan prestasi profesional dan tabungan yang aman, tetapi dengan sedikit dampak yang bertahan setelah kita tiada.
Sebaliknya, jika kita memandang pekerjaan sebagai kesempatan untuk berkontribusi, mendukung, dan mengangkat orang lain, maka riak pengaruh yang kita ciptakan dapat bertahan selama bertahun-tahun, bahkan lintas generasi.
Baca Juga: Bekerja dengan Hati, Berkarya dengan Nilai
Berikut tiga cara untuk memandang pekerjaanmu sebagai sarana membangun warisan hidup.
1. Legacy Action: Apakah Kamu Membawa Orang Lain Bersamamu?
Karier jarang berjalan sendirian. Di sepanjang perjalanan, kita bertemu mentor, rekan kerja, dan anggota tim. Kita memimpin orang lain, bekerja sama dengan klien, atau berkolaborasi dengan mitra bisnis. Pertanyaan pentingnya adalah: apakah kamu membantu mereka tumbuh juga?
Apakah kamu memperkenalkan seseorang pada peluang baru, berbagi saran, atau membela orang yang tak ada di ruangan itu? Apakah kamu menyempatkan waktu untuk mengajarkan apa yang kamu tahu?
Penulis dan penyair Maya Angelou pernah berkata, “People will never forget how you made them feel.” Jika pekerjaanmu membantu seseorang percaya pada dirinya sendiri, mendorong mereka mengambil langkah besar, atau mendukung mereka melewati tantangan, maka pengaruhmu akan hidup dalam diri mereka selamanya.
Aktivis hak suara perempuan sekaligus pejuang hak sipil Mary Church Terrell pernah merangkumnya dengan sederhana, “Lift as you climb.” Angkat orang lain saat kamu menanjak.
2. Legacy Impact: Apakah Pekerjaanmu Bermanfaat bagi Orang Lain?
Sebagian pekerjaan bersifat transaksional, dilakukan untuk menyelesaikan sesuatu agar tetap berjalan. Namun, pekerjaan yang paling bermakna melampaui kepentingan pribadi dan daftar tugas harian.
Mungkin kamu mengembangkan produk yang mempermudah hidup orang lain, memulai program yang membuka peluang baru, atau menciptakan sistem yang menghemat waktu dan mengurangi stres banyak orang.
Saat kamu fokus menciptakan nilai bagi orang lain, hasil karyamu akan terus hidup bahkan setelah kamu melangkah pergi. Seseorang, entah siapa, akan tetap merasakan manfaat dari apa yang kamu mulai, meski mereka tidak tahu siapa penciptanya.
3. Lasting Legacy: Apakah Kamu Meninggalkan Sesuatu yang Bertahan?
Melalui pekerjaan, kita menanam benih, entah itu gagasan, sistem, atau budaya kerja, yang dapat terus tumbuh.
Mungkin kamu memperkenalkan cara memimpin rapat yang membuat semua orang didengar. Atau kamu menginspirasi tim untuk menjadikan inovasi dan kebaikan sebagai nilai inti. Perubahan kecil seperti ini tetap hidup dan membentuk budaya kerja bahkan setelah kamu tidak lagi di sana.
Warisan yang bertahan tidak harus sesuatu yang monumental seperti menciptakan bahan bakar fusi nuklir atau mobil terbang. Justru tindakan sehari-hari yang konsisten dan bermakna sering kali menjadi fondasi warisan paling berharga.
Efek Riak dari Tindakan Sehari-hari
Pikirkan tentang pemimpin yang selalu menanyakan kabar keluargamu, atau rekan kerja yang memberi semangat sebelum kamu melakukan presentasi penting. Mungkin juga mentor yang percaya pada kemampuanmu bahkan ketika kamu masih ragu.
Bagi mereka, itu momen kecil. Tapi bagi kamu, mungkin itu berarti segalanya. Sekarang bayangkan berapa banyak interaksi seperti itu yang bisa terjadi sepanjang karier, puluhan, ratusan, bahkan ribuan. Setiap satu di antaranya adalah kesempatan untuk memperkuat atau melemahkan warisan hidup yang sedang kamu bangun.
Kabar baiknya, kamu tidak perlu menjadi CEO, pengusaha terkenal, atau influencer dengan jutaan pengikut untuk meninggalkan jejak yang berarti. Kamu hanya perlu menjadi dirimu sendiri dan bertindak dengan kesadaran.
Tindakan kecil yang didasari kebaikan, rasa ingin tahu, dan keberanian akan menumpuk seiring waktu. Membentuk gelombang pengaruh yang melampaui jabatan atau posisi apa pun.
Apa yang Akan Dikatakan Pekerjaanmu Tentang Dirimu?
Bertahun-tahun dari sekarang, ketika orang mengingatmu, apa yang akan mereka katakan?
Apakah mereka akan membahas berapa jam kamu bekerja? Mungkin tidak.
Apakah mereka akan mengingat deskripsi pekerjaanmu? Hampir pasti tidak.
Yang mereka ingat adalah bagaimana kamu hadir. Mereka akan menceritakan bagaimana kamu memperlakukan orang lain, nilai-nilai yang kamu pegang, dan bagaimana pekerjaanmu membuat hidup mereka sedikit lebih baik, lebih mudah, atau lebih bermakna. Itulah inti dari warisan hidup.
Tanyakan pada dirimu sendiri:
- Apakah aku menciptakan nilai bagi orang lain atau hanya untuk diriku sendiri?
- Apakah aku membangun dan mengangkat orang lain di sepanjang jalan?
- Apakah aku meninggalkan benih kebaikan yang akan terus tumbuh setelah aku pergi?
Pertanyaan-pertanyaan inilah yang mengubah pekerjaan dari sekadar penghasilan menjadi sarana membangun warisan.
Baca Juga: Rahasia Sukses di Tempat Kerja: Peran Penting Kecerdasan Emosi
Warisan Hidup yang Kamu Bangun Hari Ini
Kita tidak bisa sepenuhnya mengendalikan berapa lama orang akan mengingat kita. Terlalu banyak faktor yang memengaruhi. Tapi kita bisa mengendalikan apa yang mereka ingat. Dan itu bergantung pada pilihan-pilihan kecil yang kita buat setiap hari di tempat kerja.
Warisanmu tidak menunggu di masa depan. Ia sedang dibentuk saat ini melalui cara kamu bersikap dalam rapat, menghadapi tantangan, dan berinvestasi pada orang-orang di sekitarmu.
Pekerjaan bisa bersifat transaksional atau transformatif. Bisa menguras energi, atau justru menciptakan makna. Bisa menjadi tangga yang kamu daki sendirian, atau jalan untuk mengangkat orang lain bersamamu.
Warisan yang kamu tinggalkan sepenuhnya ada di tanganmu. Jadi, pertanyaan sebenarnya adalah: warisan hidup seperti apa yang sedang kamu bangun lewat pekerjaanmu hari ini?
William Arruda adalah penulis buku best seller tentang personal branding: Digital YOU, Career Distinction dan Ditch. Dare. Do! William juga merupakan seorang kreatif di balik Reach Personal Branding dan CareerBlast.TV. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi williamarruda.com.





